Suara.com - Bila terdengar sirine meraung-raung memutus tidur lelap pada dini hari, itulah saat warga Kampung Berseri Astra (KBA) RW 06 Pinang Griya Permai Tangerang mesti menyiapkan diri. Harus bergegas bangun, mengungsikan mobil atau sepeda motor mereka ke tempat lebih tinggi yang sudah disiapkan bersama.
Suara peringatan tadi tak lain adalah peringatan permukaan air Kali Angke bergolak naik dan menciptakan air bah.
"Banyak berita tentang tempat tinggal kami saat kebanjiran," ungkap Hajjah Ida Meuthia, Ketua RW 06 Pinang Griya Permai Tangerang, sekaligus Ketua Program Kampung Iklim (Proklim) RW 06.
"Namun yang lebih penting bagi kami: setelah banjir mau bagaimana? Kami mesti segera bangkit. Menata kembali tempat tinggal bersama-sama, sehingga hidup bisa terus berlanjut. Karena kami ini penghuni kampung tangguh," lanjutnya penuh semangat.
![Para remaja bank sampah dan berbagai kegiatan Proklim bersama para warga senior yang selalu mendukung kegiatan Kampung Tangguh [Suara.com/CNR ukirsari].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/13/34566-kba-pinang-08.jpg)
KBA RW 06 Pinang berada di kompleks perumahan Pinang Griya Permai, Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, yang dibangun kurun 1986-1987.
Berdasar keterangan Budi S, salah satu pengurus Proklim KBA RW 06 Pinang Griya Permai, saat ia dan keluarga mulai tinggal paruh 1986, kondisi banjir masih setinggi mata kaki.
Kini, seperti penuturan Dani Afiat, salah satu warga senior berusia 70 tahun, juga pengurus Proklim RW 06 Pinang Griya Permai, saat banjir 2021 tinggi permukaan air dari luapan Kali Angke mencapai sekitar 1,5 m atau setinggi leher orang dewasa.
"Saat banjir terbaru terjadi pada 2021, kami baru saja hendak panen lele," jelasnya.
Lele dan Sayuran Siap Panen Digulung Banjir
Menarik mundur dari peristiwa gagal panen itu, sekitar November 2020 Pak Camat memberinya bantuan tempat ternak lele kapasitas 1.500 ekor, lengkap dengan blower serta pakan.
Baca Juga: Resmikan Safety Riding Lab Astra Honda di Malang, Karya Yayasan AHM Ada di 4 Sekolah
![Situasi banjir yang dialami Kampung Berseri Astra RW 06 Kompleks Pinang Griya Permai [Instagram KBA Pinang].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/13/99568-kba-pinang-01.jpg)
Saat ikan mencapai sekitar tiga bulan dan siap dipanen, awal 2021 terjadi musibah banjir.
"Hanya beberapa hari sebelum panen, habis semua. Lele dan sayuran yang kami kelola semua hanyut, terjadinya sangat cepat," kenang Dani Afiat.
Namun, seperti dipaparkan Ida Meuthia, seluruh warga KBA RW 06 Pinang Griya Permai segera berbenah. Sehingga saat Suara.com bertandang di pekan pertama Desember (5/12/2021), sepetak kebun di tepi Kali Angke telah menunjukkan hasilnya.
Berbagai sayur-mayur tumbuh di sana. Mulai kangkung, sawi, kol, kale, cabai, hingga jagung dan singkong. Tanaman ini dikelola bersama antara Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka Asri, pengurus Proklim RW 06, sampai para remaja.
![Daftar bibit pohon langka yang dimiliki KBA Pinang [Suara.com/CNR ukirsari]..](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/13/62169-kba-pinang-05.jpg)
Agenda hari itu, seperti dipaparkan Prabudi Nawarindra--Sekretaris RW 06 KBA Pinang Griya Permai yang meraih prestasi Local Champion Kampung Berseri Astra--adalah penanaman pohon langka, dengan bibit yang diambil dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI untuk KBA.
Acara terasa seru, karena dilaksanakan bersama para peserta Kampung Berseri Astra se-Jabodetabek. Secara daring bisa mereka saling menyaksikan live streaming via Zoom, yang digelar Forum Penggiat KBA Galeri Proklim.