Suara.com - Pernahkah kalian memperhatikan bahwa angka pada speedometer mobil jauh lebih tinggi daripada batas kecepatan yang tertera pada rambu lalu lintas? Lalu, mengapa produsen mobil memasang angka setinggi itu? Ternyata, ada alasan teknis di baliknya.
Seperti dilansir dari Suzuki Indonesia, salah satu alasan utama adalah untuk memberikan ruang bagi pengemudi dalam mengantisipasi berbagai kondisi jalan.
Angka speedometer yang lebih tinggi memungkinkan pengemudi untuk memperhitungkan faktor-faktor seperti:
- Keausan Ban: Seiring waktu, alur ban akan semakin tipis dan diameternya berkurang. Hal ini dapat mempengaruhi akurasi pembacaan speedometer.
- Kondisi Jalan: Menanjak atau melawan angin kencang dapat membuat kecepatan aktual kendaraan lebih rendah dari yang ditunjukkan speedometer.
- Reaksi Pengemudi: Angka yang lebih tinggi memberikan ruang bagi pengemudi untuk bereaksi lebih cepat dalam situasi darurat.
Selain faktor keamanan, angka speedometer yang tinggi juga berfungsi sebagai peringatan dini bagi pengemudi untuk menjaga mesin kendaraan agar tidak bekerja terlalu keras.
Jika mesin dipaksa bekerja melebihi batas putaran normal, komponen internal seperti piston dan ring piston dapat mengalami kerusakan. Dengan melihat speedometer, pengemudi dapat mengantisipasi dan menghindari kondisi over-revving ini.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Akurasi Speedometer
Selain faktor-faktor di atas, ada beberapa hal lain yang dapat memengaruhi akurasi pembacaan speedometer, antara lain:
- Kalibrasi: Proses kalibrasi speedometer yang tidak tepat dapat menyebabkan perbedaan antara kecepatan aktual dan yang ditunjukkan oleh speedometer.
- Modifikasi Kendaraan: Modifikasi pada roda atau ban dapat mempengaruhi perhitungan kecepatan oleh speedometer.
Meskipun angka pada speedometer terlihat lebih tinggi dari batas kecepatan yang berlaku, hal ini sebenarnya memiliki tujuan yang baik. Dengan memberikan ruang yang lebih besar bagi pengemudi dan melindungi mesin kendaraan, produsen mobil berusaha untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna.
Baca Juga: Pabrikan "Godzilla" Digoyang Krisis: Mitsubishi Beli Kembali Saham dari Nissan