Perjalanan Suzuki Karimun di Indonesia, Dari Inovator Hingga Jadi Incaran Para Modifikator

Minggu, 01 Desember 2024 | 19:00 WIB
Perjalanan Suzuki Karimun di Indonesia, Dari Inovator Hingga Jadi Incaran Para Modifikator
Suzuki Karimun Wagon R Edisi Spesial. [Suzuku]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dari sisi eksterior, New Suzuki Karimun Estilo mendapat sentuhan fresh yang membuatnya tampil lebih modern. Perubahan mencakup desain grille baru, bumper depan yang diperbarui, serta dimensi bodi yang sedikit lebih besar. Meski fitur yang ditawarkan tidak mengalami perubahan drastis, penyegaran desain ini cukup untuk memberikan tampilan yang lebih segar dan menarik.

Generasi Ketiga - Karimun Wagon R

Suzuki Karimun Wagon R dipamerkan di arena GIIAS 2019, BSD, Tangerang Selatan, Banten pada 18 Juli 2019. [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan]
Suzuki Karimun Wagon R dipamerkan di arena GIIAS 2019, BSD, Tangerang Selatan, Banten pada 18 Juli 2019. [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan]

Perjalanan Suzuki Karimun di Indonesia mencapai babak baru yang menarik pada tahun 2013, ketika model legendaris ini bertransformasi menjadi bagian dari program Low Cost Green Car (LCGC). Kehadiran Suzuki Karimun Wagon R dalam format LCGC ini menjadi bukti adaptabilitas Suzuki dalam mengikuti perkembangan pasar otomotif Indonesia.

Meski hadir sebagai mobil murah ramah lingkungan, Suzuki Karimun Wagon R tidak mengorbankan kualitas dan kenyamanan. Mobil ini dibekali mesin K10B berkapasitas 998cc yang efisien, mampu menghasilkan tenaga 68 PS dengan torsi maksimal 90 Nm pada 3.500 RPM. Performa ini bisa dinikmati baik dengan transmisi manual maupun AGS (Auto Gear Shift).

Berbeda dengan mobil LCGC lainnya yang sering dikritik karena kabin sempit, Suzuki Karimun Wagon R hadir dengan desain boxy yang cerdas. Pendekatan ini menghasilkan ruang interior yang lapang, mampu menampung lima penumpang dengan nyaman. Kursi belakang yang fleksibel bisa diatur sesuai kebutuhan, baik untuk penumpang maupun bagasi tambahan.

Interior Suzuki Karimun Wagon R mendobrak stereotype mobil murah dengan tampilan dashboard yang eye-catching dan fungsional. Penggunaan material fabric bercorak dengan warna kalem menciptakan nuansa elegan, didukung panel cluster meter yang sporty. Fitur-fitur seperti AC, headroom tinggi, dan legroom lega semakin memantapkan posisinya sebagai LCGC premium.

Mengapa Harus Berakhir?

Penurunan penjualan menjadi faktor utama "suntik mati" Karimun. Dari puncak penjualan 17.068 unit pada 2014, angka ini terus menurun hingga hanya 1.772 unit pada 2021. Beberapa faktor penyebabnya meliputi:

  • Desain yang terlalu sederhana dan kurang modern
  • Fitur yang kalah bersaing dengan kompetitor
  • Persaingan ketat di segmen LCGC
  • Perubahan selera konsumen

Metamorfosis Menjadi Mobil Buruan Modifikator

Baca Juga: Bahlil Ingin Cabut Subsidi BBM untuk Driver Ojol? Waktunya Melirik Motor Matic Irit, Ini Rekomendasinya

Menariknya, setelah discontinue, Karimun justru mengalami transformasi menjadi mobil culture yang populer di kalangan para modifikator. Harganya yang terjangkau dibanding motor sport 150cc membuatnya menjadi "kanvas" modifikasi yang menarik. Komunitas modifikasi menemukan potensi besar dalam mengekspresikan kreativitas mereka melalui Karimun, terutama generasi "kotak".

Warisan dan Masa Depan

Meski tidak lagi diproduksi, Suzuki Karimun meninggalkan warisan sebagai pionir mobil kompak di Indonesia. Ketersediaan suku cadang yang melimpah dan kemudahan perawatan membuatnya tetap menjadi pilihan menarik bagi penggemar mobil kultur. Namun, bagi calon pembeli mobil pertama, perlu pertimbangan matang mengingat usianya yang tidak lagi muda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI