Dijuluki Mobil Nasional, Polytron Akui Mobil Listriknya dari China

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 08 Mei 2025 | 15:30 WIB
Dijuluki Mobil Nasional, Polytron Akui Mobil Listriknya dari China
Mobil listrik Polytron G3 diakui sebagai mobil yang diboyong dari China dan dikembangkan untuk pasar Indonesia. [Suara.com/Liberty Jemadu]

Suara.com - Polytron pada pekan ini meluncurkan mobil listrik perdananya Polytron G3 di Jakarta dan meski pun disebut sebagai mobil nasional oleh beberapa pihak, mobil ini ternyata diboyong dari China.

Commercial Director Polytron, Tekno Wibowo di sela-sela peluncuran mobil listrik itu pada Selasa kemarin (6/5/2025) mengatakan mobil ini dikembangkan oleh Skyworth Auto dari Tiongkok.

"Iya, kita ada kerja sama dengan Skyworth. Kita cari produk apa yang mereka punya dan yang sesuai dengan karakter masyarakat di Indonesia," terang Tekno ketika ditanya tentang kerja sama Polytron dengan Skyworth Auto.

Meski demikian Tekno menegaskan pihaknya tidak melakukan rebadge - hanya mengganti logo atau merek mobil buatan pabrikan lain dengan logo pabrikan sendiri.

"Sebetulnya kita adalah sharing platform. Ini sangat lazim dalam industri otomotif. Kita kerjasama dengan mereka," terang Tekno lebi lanjut.

Dari desain luarnya, Polytron G3 memang identik dengan Skyworth K di Tiongkok, yang juga sudah dijual di beberapa negara lain termasuk Singapura.

Mobil Merek Asli Indonesia

Sebelumnya dalam peluncuran Polytron G3 di Jakarta, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memuji pabrikan yang juga dikenal sebagai PT Hartono Istana Teknologi karena memproduksi kendaraan bermotor sendiri dengan merek nasional.

"Apresiasi kepada Polytron atas peluncuran mobil listrik dengan merek nasional. Ini adalah bukti nyata bahwa industri otomotif Indonesia mampu memproduksi kendaraan bermotor sendiri dengan kualitas yang bersaing," dalam sambutannya.

Baca Juga: Mobil Listrik Polytron G3 Dirakit di Indonesia, Numpang di Fasilitas Handal

Agus mengatakan peluncuran mobil listrik Polytron memperlihatkan kebangkitan industri otomotif dalam negeri, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam pasar kendaraan listrik secara domestik maupun global.

"Peluncuran mobil listrik Polytron G3 ini sekali lagi menandai kehadiran merek asli Indonesia, tak hanya memperlihatkan kebangkitan industri otomotif kita, tapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam pasar kendaraan listrik," beber Agus.

Selain itu Agus juga memuji Polytron, yang telah melaporkan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN Polytron G3 yang mencapai 40 persen - berdasarkan penilaian sendiri atau self assessment.

Mobil listrik Polytron G3 dan G3+ diluncurkan di Jakarta, Selasa (6/5/2025). [Suara.com/Liberty Jemadu]
Mobil listrik Polytron G3 dan G3+ diluncurkan di Jakarta, Selasa (6/5/2025). [Suara.com/Liberty Jemadu]

"Dengan semakin tingginya nilai TKDN pada produk kendaraan listrik, tentu kita dapat mengurangi ketergantungan kita terhadap barang-barang impor, serta mengoptimalkan potensi industri manufaktur di Indonesia," kata dia.

Beberapa komponen yang kasat mata pada Polytron G3 memang terlihat dari perusahaan dalam negeri, termasuk speaker premium XBR yang buatan Polytron sendiri dan ban buatan PT Gajah Tunggal.

Meski demikian, Polytron belum memiliki pabrik sendiri untuk merakit mobilnya di Indonesia. Tekno mengatakan pihaknya akan memanfaatkan fasilitas produki milik PT Handal Indonesia Motor untuk memproduksi mobilnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI