Suara.com - Buat kalian pencinta otomotif, mungkin kamu pernah berpikir, “Ah, semakin banyak oli, semakin bagus dong buat mesin?” Sayangnya, anggapan itu keliru besar. Mengisi oli mesin terlalu banyak bisa jadi bumerang yang berbahaya. Ibaratnya seperti makan durian sepuasnya—enak di awal, tapi efek sampingnya bisa bikin menyesal.
Oli memang berfungsi vital bagi kendaraan, seperti darah yang mengalir di tubuh kita. Tapi, sama seperti tubuh manusia yang bisa terganggu jika kebanyakan darah, mesin pun akan bermasalah jika volume oli melebihi batas yang dianjurkan. Ini bukan hanya soal berlebih sedikit, tapi bisa memicu kerusakan yang serius seperti dilansir dari Suzuki Indonesia.
Saat oli melampaui kapasitas, piston dalam mesin akan mengalami hambatan karena harus "berenang" dalam cairan yang seharusnya hanya melapisi, bukan membanjiri.
Bayangkan kamu sedang berlari cepat, tapi tiba-tiba harus melakukannya di dalam air—tenagamu cepat habis, bukan?
Mesin pun begitu, harus bekerja lebih keras, lebih panas, dan konsumsi bahan bakarnya jadi boros. Bukannya hemat, malah jadi pemborosan.
Tak hanya itu, kelebihan oli bisa menyebabkan kebocoran. Ketika ruang mesin terlalu penuh, tekanan akan meningkat dan oli bisa keluar melalui celah-celah yang seharusnya tertutup rapat.
Kebocoran ini bisa menodai bagian mesin lain, bahkan menyebabkan knalpot mengeluarkan asap putih yang menandakan oli sudah mulai ikut terbakar di ruang bakar. Ini bukan sekadar gangguan estetika, tapi sinyal bahwa ada kerusakan serius yang sedang mengintai.

Selain itu, oli yang berlebih dapat mencairkan viskositas atau kekentalannya. Sama seperti membuat kopi tapi airnya kebanyakan—hasilnya jadi hambar dan tidak efektif.
Oli yang terlalu encer tidak lagi mampu melindungi komponen mesin dengan optimal. Gesekan antar bagian akan meningkat dan mempercepat keausan. Ini bisa menjadi awal dari rantai kerusakan mesin yang membutuhkan biaya besar untuk diperbaiki.
Baca Juga: Oli Mesin Tercampur Air, Musuh Tersembunyi di Balik Banjir
Bagi pemilik kendaraan manual, ada satu lagi risiko: sistem kopling bisa terkena imbas. Oli yang berlebih bisa merembes ke area kopling dan mengganggu fungsinya.