BYD Kembali Pangkas Harga, Bos GWM Geram: Bagaimana Kualitas Mobil Bisa Terjamin?

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 27 Mei 2025 | 18:48 WIB
BYD Kembali Pangkas Harga, Bos GWM Geram: Bagaimana Kualitas Mobil Bisa Terjamin?
BYD Dynasty D dipamerkan di ajang Shanghai Auto Show 2025 pada April lalu. [Suara.com/Liberty Jemadu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chairman Great Wall Motor (GWM) Wei Jianjun mengutarakan kegeramannya melihat kondisi pasar mobil di Tiongkok yang terus diwarnai perang harga dan mewanti-wanti bahwa penurunan harga mobil akan membuat pabrikan sukar menjamin kualitas produk.

Wei, pada akhir pekan kemarin, juga memperingatakan industri otomotif China kini sudah memasuki krisis. Ia membandingkannya dengan krisis properti, yang dikenal dengan julukan Krisis Evergrade di Tiongkok.

Kritik Wei itu disampaikan ketika BYD kembali melancarkan perang harga, dengan memangkas harga mobil-mobilnya lewat skema tukar tambah. Langkah BYD ini segara diikuti oleh pabrikan lain di China, termasuk Geely.

"Kini sudah ada Evergrande di industri otomotif China, tetapi ia belum kolaps," sindir Wei, mengacu pada raksasa properti China, Evergrande yang pada 2024 lalu dinyatakan bangkrut setelah gagal membayar utang sebesar lebih dari Rp 5000 triliun.

BYD Ocean S dipamerkan di ajang Shanghai Auto Show 2025 pada April lalu. [Suara.com/Liberty Jemadu]
BYD Ocean S dipamerkan di ajang Shanghai Auto Show 2025 pada April lalu. [Suara.com/Liberty Jemadu]

Ia tak menyebut perusahaan otomotif apa yang disetarakan dengan Evergrande, tetapi ia menyebut beberapa produsen otomotif China menghabiskan terlalu banyak sumber daya untuk mengejar market value dan menaikkan harga saham di bursa.

Lebih lanjut Wei mengatakan industri mobil listrik China saat ini sudah tidak sehat, yang ditandai banyaknya perusahaan yang masih menelan kerugian serta terus terjadinya perang harga, yang berdampak pada tertekannya rantai pasok.

Diwartakan sebelumnya sejumlah besar perusahaan pemasok komponen otomotif di China pada awal 2025 sudah mengeluhkan tekanan dari merek-merek besar yang meminta mereka memangkas harga komponen.

Tidak hanya itu. Banyak pemasok komponen yang kini harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan pembayaran atas produk yang mereka produksi untuk merek-merek otomotif di China.

Hal ini, kritik Wei, membuat kualitas komponen yang dihasilkan perlu dipertanyakan keamanan kerta kehandalannya.

Baca Juga: BYD Pangkas 5 Fitur Atto 3 Demi Harga yang Lebih Kompetitif

"Beberapa mobil sudah turun harga dari 220.000 yuan ke 120.000 yuan per unit dalam beberapa tahun terakhir. Produk industri apa yang bisa turun harga hingga 100.000 yuan dan masih bisa dijamin kualitasnya?" cecar Wei dalam wawancara dengan Sina Finance, seperti dilansir dari Reuters.

"Ini jelas sesuatu yang mustahil," tegas Wei.

BYD Picu Perang Harga

Sementara itu pada akhir pekan kemarin BYD kembali memangkas harga sekitar 20an mobilnya, lewat skema tukar tambah. Langkah BYD ini segera diikuti oleh beberapa pesaingnya di China, termasuk Geely, IM Motors, dan Leap Motor.

BYD mengumumkan memangkas harga mobil-mobil jajaran Dynasti an Ocean, termasuk mobil listrik populer Seagull yang harganya turun sekitar 20 persen menjadi sekitar Rp 126 jutaan per unit. Sementara harga BYD Seal hybrid juga turun hingga 34 persen, hingga Rp 232 juta saja.

Pemangkasan harga ini, demikian diumumkan BYD di media sosial Weibo, berlaku sampai 30 Juni mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI