Kapal Pembawa Mobil Listrik China yang Terbakar Akhirnya Tenggelam, Nama Chery dan GWM Disebut-sebut

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 27 Juni 2025 | 19:41 WIB
Kapal Pembawa Mobil Listrik China yang Terbakar Akhirnya Tenggelam, Nama Chery dan GWM Disebut-sebut
Morning Midas, kapal yang pembawa mobil listrik China terbakar di laut dekat Alaska, Amerika Serikat pada awal Juni 2025, akhirnya tenggelam pada 23 Juni kemarin. Mobil buatan Chery dan GWM ada dalam daftar muatannya. [Dok Penjaga Pantai AS]

Suara.com - Kapal pembawa mobil listrik China yang terbakar di lautan dekat Alaska, Amerika Serikat akhirnya tenggelam pada pekan ini setelah api terus berkobar selama tiga minggu, menghanguskan kargo di dalamnya.

Kapal yang dioperasikan Zodiac Maritime itu, tenggelam bersama 70 mobil listrik, 681 unit mobil hybrid dan lebih dari 2000 mobil konvensional yang dibawanya dari Tiongkok menuju Meksiko.

Pihak-pihak terkait akan menggelar penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran kapal tersebut. Zodiac Maritime mengatakan terlalu cepat untuk menuding mobil listrik sebagai penyebab kebakaran, meski kasus serupa pernah terjadi pada 2022 dengan melibatkan merek Jerman, Porsche.

Adapun dalam kasus terbaru ini, nama Great Wall Motor (GWM) dan Chery terus disebut-sebut.

Morning Midas, kapal yang pembawa mobil listrik China terbakar di laut dekat Alaska, Amerika Serikat pada awal Juni 2025, akhirnya tenggelam pada 23 Juni kemarin. Mobil buatan Chery dan GWM ada dalam daftar muatannya. [Dok Penjaga Pantai AS]
Morning Midas, kapal yang pembawa mobil listrik China terbakar di laut dekat Alaska, Amerika Serikat pada awal Juni 2025, akhirnya tenggelam pada 23 Juni kemarin. Mobil buatan Chery dan GWM ada dalam daftar muatannya. [Dok Penjaga Pantai AS]

Tenggelam

Seperti diwartakan The New York Times, Selasa (24/6/2025) kapal Morning Midas yang membawa mobil-mobil China, termasuk buatan Chery dan GWM, sedang berlayar dari Shanghai menuju Lazaro Cardenas, Meksiko saat tenggelam di laut sekitar 360 mil laut dari daratan Alaska, Amerika Serikat.

Kapal itu tadinya dijadwalkan bersandar di Lazaro Cardenas pada 15 Juni 2025.

Morning Midas juga membawa lebih dari 1800 metrik ton bahan bakar, sehingga berpotensi menyebabkan tumpahan minyak di laut. Tetapi Penjaga Pantai Amerika Serikat mengatakan belum ada indikasi polusi atau pencemaran laut akibat tumpahan minyak dari Morning Midas.

Saat kapal berbendera Liberia itu tenggelam, dua kapal tug yang dikirim sebagai penyelamat masih berlayar di dekatnya. Keduanya gagal memadamkan api dan mencegah kapal itu tenggelam karena kebakaran sudah sangat parah.

Baca Juga: GWM Ora 03 Resmi Meluncur di Indonesia, Harga 300 Jutaan

Kapal tug pertama sudah tiba untuk memeriksa serta memadamkan api di Morning Midas seminggu setelah kebakaran dilaporkan. Tetapi upaya itu gagal, karena kapal tersebut sudah terbakar sangat parah - mengingat kargo yang dibawanya adalah mobil listrik yang baterainya lebih rentan terbakar.

Sementara itu 22 kru Morning Midas sudah dievakuasi pada 3 Juni silam, ketika kapal nahas tersebut pertama kali diketahui sedang dilalap api. 

Mereka memutuskan untuk meninggalkan kapal karena kebakaran sudah parah, serta khawatir akan gas beracun yang keluar bersama asap dari baterai mobil listrik yang terbakar.

Mobil listrik penyebab kebakaran?

Pemerintah Liberia mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab terbakarya Morning Midas. Penyelidikan yang sama juga akan digelar oleh Zodiac Maritime.

Tetapi Zodiac Maritime sebelumnya mengatakan bahwa terlalu cepat untuk menyimpulkan kebakaran diakibatkan oleh masalah pada mobil listrik yang diangkut.

Mobil listrik sendiri memang lebih berisiko karena ditenagai baterai litium ion yang bisa overheat - panas berlebihan - lalu memicu munculnya api dan jika terbakar menghasilkan gas beracun. Alhasil mobil listrik yang terbakar sangat sukar dipadamkan.

Sebelumnya sudah pernah terjadi mobil listrik menjadi penyebab terbakarnya kapal kargo pengangkut kendaraan. Insiden ini terjadi pada 2022, ketika kapal Felicity Ace - yang membawa mobil-mobil Eropa, termasuk mobil listrik terbakar di Samudra Atlantik.

Hasil investigasi belakangan menemukan bahwa kebakaran itu diduga kuat disebabkan oleh sebuah mobil listrik Porsche. Alhasil, Volkswagen sebagai perusahaan induk Porsche, digugat di pengadilan Jerman dalam kasus tersebut pada 2024 lalu. Di antara para penggugat ada perusahaan operator kapal dan perusahaan asuransi.

Sebelumnya ada sejumlah informasi awal tentang pemicu terbakarnya Morning Midas. Seperti disebutkan sebelumnya, di dalam kapal itu ada mobil Chery dan GWM. 

Tetapi beberapa sumber menegaskan bahwa mobil GWM yang dimuat bukan berjenis listrik dan api tak berasal dari dek tempat mobil-mobil GWM diparkir. Chery sendiri enggan memberikan keterangan.

Morning Midas, kapal yang pembawa mobil listrik China terbakar di laut dekat Alaska, Amerika Serikat pada awal Juni 2025, akhirnya tenggelam pada 23 Juni kemarin. Mobil buatan Chery dan GWM ada dalam daftar muatannya. [Dok Penjaga Pantai AS]
Morning Midas, kapal yang pembawa mobil listrik China terbakar di laut dekat Alaska, Amerika Serikat pada awal Juni 2025, akhirnya tenggelam pada 23 Juni kemarin. Mobil buatan Chery dan GWM ada dalam daftar muatannya. [Dok Penjaga Pantai AS]

Tetapi laporan lain, termasuk dari perusahaan pemilik kapal yang terbakar itu, mengungkapkan bahwa asap dan api di kapal nahas itu pertama kali keluar dari dek yang berisi mobil listrik.

Selain itu menurut Bloomberg, hanya ada sekitar 140 unit mobil GWM di dalam kapal itu dan tak satu pun yang berjenis mobil listrik berbasis baterai. Lagi pula, asap dan api tidak muncul pertama kali dari dek tempat mobil-mobil GWM diparkir.

Bloomberg juga mengatakan perwakilan Chery masih bungkam ketika ditanya terkait insiden ini.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI