Suara.com - Para konsumen mobil listrik terbaru Xiaomi YU7 harus menelan kekecewaan karena inden mobil listrik berjenis sport utility vehicle atau SUV itu mencapai lebih dari satu tahun.
Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (1/7/2025), para pembeli YU7 ramai-ramai mengeluhkan waktu tunggu SUV terbaru Xiaomi tersebut yang dinilai tidak wajar.
Xiaomi sendiri mengeklaim telah menerima sekitar 240.000 pesanan YU7 sejak mobil itu mulai dijual pada Kamis (26/6/2025) pekan kemarin. Sayang, untuk pengiriman awal, hanya segelintir unit yang siap diboyong ke konsumen.
Berdasarkan pantauan di aplikasi Xiaomi, hingga Selasa hari ini, waktu inden YU7 sudah mencapai 60 minggu atau sekitar 13 bulan. Ini artinya, para pembeli harus menunggu hingga pertengahan 2026 baru bisa mengendarai mobil baru mereka.
Sebenarnya sejak Jumat pekan lalu (27/6/2025), ratusan pembeli YU7 sudah mengajukan keluhan di Black Cat, sebuah platform digital milik Sina, induk usaha Weibo, untuk menampung keluhan konsumen di China.
Dalam platform itu, para konsumen mengungkapkan mereka tidak pernah diberi tahu sebelumnya oleh Xiaomi soal panjangnya waktu tunggu untuk mendapatkan unit YU7.
Aplikasi Xiaomi, terang mereka, baru mengungkapkan lamanya inden YU7 ketika mereka sudah melakukan pemesanan dan pembayaran uang tanda jadi.
Mereka menuntut agar uang tanda pemesanan, yang sebesar 5000 yuan atau sekitar Rp 11 juta, dikembalikan. Sayangnya, berdasarkan kebijakan Xiaomi uang tanda jadi itu akan hangus jika pemesanan dibatalkan.
Tidak sampai di situ saja. Para konsumen Xiaomi juga khawatir mereka akan merogoh kocek lebih dalam karena ada kemungkinan harga YU7 akan naik, sebab insentif mobil listrik di China akan berakhir pada 31 Desember 2025.
Baca Juga: Mobil Listrik Xiaomi SU7 Ultra Masuk Game Gran Turismo 7
Xiaomi sendiri belum memberikan tanggapan atas maraknya keluhan para konsumen ini. CEO Xiaomi Lei Jun mengatakan ia akan menggelar livestreaming pada malam nanti untuk menjawab keluhan konsumen.
Sejauh ini, Xiaomi sudah memiliki dua produk di pasar otomotif China. Pertama adalah sedan sport SU7 dan kedua YU7.
SU7 yang diluncurkan pada Maret 2024 lalu juga laris manis, tapi indennya juga sempat mencapai hampir satu tahun. Mobil ini juga banyak jadi sorotan, terutama karena kecelakaan fatal yang menewaskan pengemudi serta dua penumpang pada Maret lalu.
Dalam kecelakaan itu, sistem kemudi otomatis Xiaomi dipertanyakan. Tidak hanya itu, sistem penguncian pintu otomatis pada mobil juga dipertanyakan karena para korban terkurung di dalam mobil dalam kecelakaan tersebut.
Sedan SU7 juga dikeluhkan oleh konsumen karena beberapa fiturnya yang dinilai tidak sesuai dengan yang diklaim oleh pabrikan.
Sementara YU7 adalah SUV listrik yang harganya mulai dari 253.000 yuan atau sekitar Rp 572 juta, sekitar 4 persen lebih murah dibandingkan Tesla Model Y, SUV listrik paling laris di China saat ini.