Suara.com - Percaya atau tidak, ada deretan motor imut Honda seharga mobil bekas yang siap mencuri perhatian di jalan.
Bagi Anda yang punya budget Rp 70 jutaan hingga Rp 80 jutaan lebih dan mencari tunggangan yang tidak hanya sebagai alat transportasi tapi juga statement gaya hidup, deretan motor hobi ini bisa jadi jawabannya.
Saat budget sebesar itu bisa dengan mudah mendapatkan mobil LCGC (Low Cost Green Car) bekas seperti Toyota Agya atau Daihatsu Ayla keluaran beberapa tahun lalu, keempat motor ini justru menawarkan hal lain.
Bukan soal atap di atas kepala atau kapasitas penumpang, melainkan soal keunikan, nilai historis, dan kesenangan berkendara yang otentik.
Yuk, kita bedah satu per satu, motor mana saja yang bisa membuat Anda berpikir dua kali untuk membeli mobil bekas!
1. Honda Monkey 125

Siapa yang tidak kenal dengan siluet ikonik Honda Monkey? Motor ini adalah definisi dari "kecil-kecil cabe rawit".
Desainnya yang tak lekang oleh waktu, dengan setang tinggi, jok tebal, dan tangki mungil, menjadikannya pusat perhatian di mana pun ia berada.
Daya Tarik Utama: Ukurannya yang ringkas bukan berarti ringkih. Monkey 125 dibekali mesin 125cc yang lincah untuk perkotaan dan teknologi modern seperti suspensi upside down dan panel meter digital.
Baca Juga: Modal Rp7 Jutaan Bisa Beli Motor Apa? Ini 5 Rekomendasi Motor Matic Irit dan Tangguh
Untuk Siapa? Cocok untuk Anda yang ingin bernostalgia, mencari motor kedua untuk sunmori (sunday morning ride), atau sekadar ingin tampil beda dengan gaya yang playful.
Harga: Dibanderol sekitar Rp 87.794.000 (OTR Jakarta), harga yang setara dengan Daihatsu Sigra atau Toyota Calya bekas tahun muda.
![Harga Honda ST125 Dax, di pasar Jakarta, adalah Rp 82.480.000. [Dok AHM]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/30/15978-honda-st125-dax.jpg)
Nama "DAX" diambil dari anjing Dachshund (anjing sosis) karena bentuk rangkanya yang panjang dan rendah.
Keunikan utama motor ini adalah sasis monokok T-shape dari pelat baja yang juga berfungsi sebagai tangki bahan bakar. Sangat ikonik dan tak ada duanya.
Daya Tarik Utama: Rangka T-bone yang khas, setang tinggi yang bisa dilipat, dan ban tapak lebar memberikan pengalaman berkendara yang santai dan menyenangkan. Boncengan? Tentu bisa, joknya yang panjang siap mengakomodasi.
Untuk Siapa? Bagi Anda yang mencintai desain out-of-the-box dan fungsionalitas unik. Motor ini adalah simbol kebebasan dan kreativitas.
Harga: Siapkan dana sekitar Rp 83.139.000(OTR Jakarta) untuk meminang "anjing sosis" dari Honda ini.
3. Honda Super Cub C125

Dari semua motor di daftar ini, Super Cub adalah yang paling legendaris. Terjual lebih dari 100 juta unit di seluruh dunia, ia adalah ikon keandalan dan desain abadi. Versi C125 adalah reinkarnasi modernnya dengan sentuhan premium.
Daya Tarik Utama: Desain S-shape yang tak lekang oleh waktu, sistem keyless (Honda Smart Key System), dan mesin injeksi 125cc yang halus. Aura klasiknya berpadu sempurna dengan teknologi masa kini.
Untuk Siapa? Penggemar otomotif sejati, kolektor, atau siapa pun yang menghargai warisan desain. Motor ini lebih dari sekadar alat transportasi, ini adalah sebuah mahakarya.
Harga: Dengan banderol Rp 79.941.000 (OTR Jakarta), motor bebek ini jelas bukan untuk kaum mendang-mending.
4. Honda CT12

Mengambil basis dari Super Cub, CT125 didesain untuk menjelajah. Knalpot yang menjulang ke atas (scrambler-style), rak belakang yang besar, dan ground clearance tinggi membuatnya siap diajak berpetualang ke mana saja, dari jalanan kota hingga medan ringan.
Daya Tarik Utama: Fungsionalitas tinggi untuk touring atau sekadar membawa barang. Desainnya yang tangguh dan utilitarian membuatnya terlihat gagah sekaligus klasik. Dilengkapi rem ABS channel depan untuk keamanan ekstra.
Untuk Siapa? Jiwa petualang yang ingin motor serbaguna. Cocok untuk camping, menjelajahi pinggiran kota, atau sekadar ingin tampil beda dengan gaya trekking.
Harga: Ini adalah yang termahal di antara keluarga Cub, dengan harga Rp 82.539.000,- (OTR Jakarta).
Memilih antara mobil bekas seharga Rp 80 jutaan dengan salah satu dari keempat motor hobi ini bukanlah soal perbandingan apel-ke-apel.
Namun, motor-motor ini menawarkan sesuatu yang tak bisa diukur dengan angka: identitas, komunitas, pengalaman berkendara yang visceral, dan potensi sebagai barang koleksi yang nilainya bisa bertahan.
Jadi, jika Anda dihadapkan pada pilihan tersebut, tim manakah Anda? Tim atap di atas kepala, atau tim angin yang menerpa wajah dengan penuh gaya?