Suara.com - Saat berburu mobil bekas, angka kilometer pada odometer sering kali menjadi patokan utama bagi calon pembeli. Pertanyaan mengenai kilometer ideal menjadi hal pertama yang muncul, karena dianggap sebagai cerminan dari usia dan kondisi kesehatan sebuah kendaraan.
Angka ini memang penting, namun menetapkan kilometer mobil bekas yang bagus untuk dibeli tidak sesederhana mencari angka terendah. Konteks penggunaan mobil di Indonesia yang sangat beragam membuat angka kilometer bisa menjadi relatif dan terkadang menipu.
Oleh karena itu, memahami patokan ideal dan faktor-faktor lain yang menyertainya adalah kunci untuk mendapatkan mobil bekas berkualitas. Yuk, intip cara membaca angka kilometer secara bijak agar kamu tidak salah langkah dalam membeli mobil bekas.
Patokan Umum Kilometer Ideal Mobil di Indonesia

Secara umum, para ahli dan pemain di industri mobil bekas Indonesia sepakat pada satu patokan sederhana. Rata-rata penggunaan mobil pribadi yang wajar untuk area perkotaan dan sekitarnya adalah sekitar 15.000 hingga 20.000 kilometer per tahun.
Dengan menggunakan acuan tersebut, kamu bisa membuat perhitungan kasar mengenai kilometer ideal berdasarkan usia mobil. Angka ini bisa menjadi filter awal kamu saat menyortir berbagai pilihan yang ada di pasaran.
- Usia 1-2 tahun: Idealnya di bawah 40.000 kilometer
- Usia 3-4 tahun: Idealnya di bawah 80.000 kilometer
- Usia 5 tahun: Idealnya di bawah 100.000 kilometer
- Usia 10 tahun: Idealnya di bawah 200.000 kilometer
Jika kamu menemukan mobil dengan angka kilometer yang jauh di bawah rata-rata ini, maka itu bisa jadi sebuah penemuan yang bagus. Sebaliknya, jika angkanya jauh di atas rata-rata, kamu perlu melakukan investigasi lebih mendalam.
Waspada Kilometer Rendah Belum Tentu Baik!

Angka kilometer yang sangat rendah memang terdengar menggiurkan, namun jangan langsung terbuai. Di Indonesia, ada istilah "mobil simpanan" atau mobil yang sangat jarang dipakai. Kondisi ini justru bisa menyimpan masalah tersembunyi.
Baca Juga: Budget LCGC Dapat Sedan Mewah? Ini 5 Rekomendasi Mobil Bekas Terbaik untuk Keluarga
Mobil yang terlalu lama diam bisa mengalami kerusakan pada komponen berbahan dasar karet, seperti seal atau selang, yang menjadi getas dan rentan bocor. Selain itu, oli dan cairan lainnya bisa mengendap, dan aki bisa soak.
Mobil yang jarang dipakai juga sering kali terlewat jadwal servis rutinnya. Ini karena pemilik merasa tidak butuh memakai mobil miliknya ke mana-mana.
Kilometer Tinggi, Apakah Selalu Buruk?

Sebaliknya, angka kilometer yang tinggi tidak serta merta menandakan mobil tersebut dalam kondisi buruk. Kamu perlu melihat konteks penggunaannya.
Sebuah mobil dengan kilometer tinggi yang sebagian besar digunakan untuk perjalanan di jalan tol atau luar kota, biasanya memiliki kondisi mesin yang justru lebih sehat ketimbang mobil kilometer rendah yang hanya dipakai bermacet-macetan di dalam kota.
Pasalnya, mesin mobil yang bekerja konstan di putaran menengah, seperti di jalan tol, mengalami lebih sedikit tekanan dibandingkan mesin yang terus-menerus berhenti-jalanan kota.
Kuncinya justru ada di riwayat servis mobil. Jika mobil dengan kilometer tinggi memiliki catatan servis yang lengkap dan teratur, ini bisa menjadi pilihan yang jauh lebih baik dan jujur ketimbang sekadar mendapatkan mobil dengan kilometer rendah.
Faktor Lain yang Jauh Lebih Penting dari Angka Kilometer

Pada akhirnya, kilometer hanyalah salah satu bagian dari teka-teki. Ada beberapa faktor lain yang harus menjadi prioritas utama kamu ketika mau membeli mobil bekas.
- Riwayat servis yang jelas: Ini adalah "kitab suci" dari sebuah mobil bekas. Pastikan mobil memiliki buku servis yang terisi rapi atau setidaknya bukti-bukti perawatan rutin dari bengkel terpercaya.
- Bebas banjir dan tabrakan besar: Periksa setiap sudut mobil, mulai dari bawah karpet, ruang mesin, hingga bagian bawah sasis untuk tanda-tanda karat atau lumpur kering sisa banjir. Periksa juga kesimetrisan bodi dan warna cat untuk memastikan mobil tidak pernah mengalami tabrakan hebat.
- Kondisi interior: Interior yang terawat baik mencerminkan bagaimana pemilik sebelumnya memperlakukan mobilnya. Perhatikan kondisi setir, jok, dasbor, dan pedal. Jika interior tampak sangat usang padahal kilometernya rendah, ini bisa menjadi tanda odometer telah diubah.
- Kesehatan mesin dan kaki-kaki: Lakukan test drive yang layak. Rasakan tarikan mesin, perpindahan transmisi, dan dengarkan suara-suara aneh. Ajak mekanik terpercaya untuk melakukan inspeksi menyeluruh sebelum kamu membuat keputusan akhir.
Angka pada odometer memang memberikan gambaran awal. Namun, kilometer mobil bekas yang bagus dan ideal harus didukung oleh riwayat servis jelas dan kondisi fisik yang prima. Jangan ragu untuk mengorbankan angka kilometer rendah demi mendapatkan mobil bekas dengan rekam jejak terawat.