BYD Ekspor Mobil Listrik dari Thailand, Hindari Tarif Tinggi Uni Eropa

Kamis, 28 Agustus 2025 | 21:15 WIB
BYD Ekspor Mobil Listrik dari Thailand, Hindari Tarif Tinggi Uni Eropa
Ilustrasi logo merek mobil listrik asal China, BYD. [SUARA.COM/Liberty Jemadu]
Kesimpulan

Suara.com - Produsen otomotif asal Tiongkok, BYD, resmi memulai ekspor mobil listrik mereka dari Thailand ke Eropa untuk pertama kalinya

Pengiriman perdana ini mencakup 960 unit BYD Dolphin yang dikirim ke Jerman, Belanda, dan Belgia. Mobil-mobil tersebut diberangkatkan menggunakan kapal milik BYD bernama Zhengzhou dari Pelabuhan Laem Chabang, Provinsi Chon Buri.

Langkah ekspor dari Thailand ini bukan sekedar strategi ekspansi global, melainkan juga berkaitan erat dengan kebijakan Uni Eropa yang sejak tahun lalu memberlakukan tarif anti-subsidi terhadap mobil listrik buatan Tiongkok.

Akibat adanya kebijakan Uni Eropa tersebut, BYD dikenakan tambahan tarif sebesar 20,7 persen di luar bea masuk reguler sebesar 10 persen.

“Setelah pengiriman unit NEV (New Energy Vehicle) ke-90.000 pada Juli lalu, ekspor Dolphin produksi Thailand ke Eropa menunjukkan langkah besar dalam strategi globalisasi BYD. Ini juga menegaskan peran penting Thailand dalam rantai pasok global kendaraan listrik,” ujar Ke Yubin, General Manager BYD Thailand, dikutip dari JustAuto, Kamis (28 Agustus 2025).

Kapal angkut milik BYD untuk melakukan pengiriman unit ke berbagai negara. (Foto: BYD)
Kapal angkut milik BYD untuk melakukan pengiriman unit ke berbagai negara. (Foto: BYD)

Sebagai informasi, pabrik perakitan BYD di Rayong, Thailand, merupakan fasilitas pertama mereka di luar Tiongkok yang baru beroperasi pada Juli 2024. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 150.000 unit per tahun dan mempekerjakan sekitar 6.100 karyawan. 

Dengan memproduksi kendaraan di Thailand, BYD dapat menghindari tarif tinggi Uni Eropa sekaligus memanfaatkan skema CKD (Completely Knocked Down), yaitu mengirim kendaraan dalam bentuk komponen untuk kemudian dirakit di negara tujuan. Strategi ini umum digunakan produsen otomotif untuk menekan biaya impor dan mendukung industri lokal.

Sementara itu, BYD tidak hanya membangun pabrik di Thailand tetapi juga Indonesia. Di Tanah Air, pabrik BYD sedang dalam proses pembangunan yang berada di kawasan Subang dan ditargetkan selesai pada 2026 untuk dapat segera memasarkan mobil listrik produksi lokal.

Sama seperti di Thailand, pabrik di Indonesia tersebut dirancang dengan kapasitas produksi hingga 150 ribu unit yang nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan permintaan pasar domestik.

Baca Juga: 5 Mobil Listrik Bekas Paling Worth It, Harga Makin Terjangkau

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?