- Kualitas mobil buatan China semakin buruk akibat perang harga mobil listrik.
- China Daily, koran Partai Komunis China, memperingatakan merek-merek mobil lokal untuk menjaga kualitas produk mereka.
- Land Rover menjadi merek paling minim keluhan, sementara dari jenama domestik muncul nama Chery.
Suara.com - Survei JD Power, sebuah perusahaan analisis dan intelijen data konsumen asal Amerika Serikat, menemukan bahwa kualitas mobil China semakin buruk akibat perang harga mobil listrik yang kian panas. Bahkan penurunan kualitas ini sudah terjadi dua tahun berturut-turut.
Bukan saja mobil listrik yang kualitas produknya menurun. Perang harga juga membuat kualitas mobil bensin anjlok, demikian dilansir dari China Daily - koran milik Partai Komunis China - Senin (1/9/2025).
Dalam studi bertajuk 2025 China Initial Quality Study (IQS) itu ditemukan bahwa jumlah keluhan pemilik mobil bensin di China meningkat pada 2025.
“Di tengah tekanan kompetitif yang beragam dari sisi teknologi, fitur, dan harga, performa IQS mobil berbahan bakar konvensional terus mengalami penurunan signifikan dari tahun ke tahun,” kata Elvis Yang, General Manager Auto Product Practice di JD Power China.
Dalam studi itu ditemukan bahwa jumlah keluhan konsumen naik 17 poin dari 2024 menjadi 229 masalah per 100 mobil pada tahun 2025 ini. Penurunan kualitas mobil ini terjadi merata, menimpa merek lokal, merek produksi massal hingga mobil dari brand premium.
Masalah yang paling sering dikeluhkan oleh konsumen adalah cacat produksi dan desain. Selain itu, pemilik mobil juga mengeluhkan masalah pada sistem infotainment - termasuk pada teknologi layar sentuh - adan pada sistem kemudi pintar alias ADAS.
Dalam studi ini juga ditemukan adanya kesenjangan antara permintaan konsumen akan fitur berteknologi tinggi dengan kemampuan produsen untuk menjamin keandalan produknya. Hampir semua kategori yang dipantau kecuali powertrain, mencatat kenaikan angka keluhan.
Di segmen premium, Land Rover mencatat skor tertinggi dengan 208 masalah per 100 kendaraan. Untuk kategori mass-market, GAC Honda menempati posisi teratas dengan skor sama, sementara Chery memimpin merek domestik dengan 220 masalah.
Merek lain yang juga masuk daftar terbaik antara lain Porsche, Cadillac, Dongfeng Honda, GAC Toyota, SAIC Volkswagen, GAC Trumpchi, dan Geely.
Baca Juga: Chery TIGGO Cross CSH Hybrid Punya Versi Murah, Harga di Bawah Rp 300 Juta
Di sisi lain, model hybrid justru dianggap memiliki kualitas dan desain yang lebih baik dibanding mobil bensin. Bahkan penjualannya naik menjadi 18 persen dari total mobil ICE (Internal Combustion Engine) pada 2025.
Oleh karena itu, mobil hybrid dinilai bisa menjadi senjata strategis bagi pabrikan yang ingin bersaing dengan startup kendaraan listrik.