5 Rekomendasi Mobil Harga Rp60 Jutaan September 2025: Awet, Cocok untuk Persiapan Krisis Ekonomi

Suara.com - Memiliki mobil awet dan irit bahan bakar adalah strategi cerdas menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu

Berikut ini adalah rekomendasi mobil awet harga Rp60 jutaan cocok untuk persiapan krisis ekonomi.

Baru-baru ini, aksi demo besar muncul di berbagai daerah di Indonesia. Situasi ini membuat banyak orang mulai berpikir ulang soal pengeluaran sehari-hari, termasuk dalam hal transportasi.

Mobil bekas dengan mesin andal bisa menjaga kelancaran aktivitas sehari-hari namun tetap hemat biaya.

Pilihan mobil dengan ukuran compact seringkali lebih hemat, mudah perawatannya, dan tetap nyaman untuk kebutuhan harian.

Dengan anggaran sekitar Rp60 jutaan, Anda bisa mendapatkan kendaraan yang handal, murah perawatannya, dan tetap nyaman untuk aktivitas harian.

Inilah 5 mobil awet harga Rp60 jutaan yang cocok dimiliki sebagai langkah berjaga-jaga menghadapi krisis ekonomi.

1. Daihatsu Xenia

Daihatsu Xenia hadir dengan mesin 1.0L 3-silinder atau 1.3L 4-silinder. Kehadiran EFI dan opsi transmisi manual 5-percepatan atau otomatis 4-percepatan membuat pengemudi lebih leluasa dalam memilih gaya berkendara.

Mesin bandel dan konsumsi bahan bakar yang irit menjadikan Xenia pilihan tepat untuk harian maupun perjalanan jarak jauh.

Kabinnya yang lapang dan bagasi fleksibel menjadikan Xenia serbaguna untuk keluarga.

Selain itu, mobil ini menawarkan suspensi yang nyaman untuk berbagai kondisi jalan, kabin luas, perawatan mudah, serta ketersediaan suku cadang yang melimpah.

2. Daihatsu Ayla

Daihatsu Ayla adalah mobil mungil yang ditenagai mesin 1.0L maupun 1.2L dengan teknologi DOHC Dual VVT-i. Transmisi manual 5-percepatan atau otomatis sehingga memberikan kenyamanan saat berkendara.

Dengan bodi yang compact, mobil ini gampang diparkir dan suspensinya nyaman untuk aktivitas harian.

Tak hanya itu, Ayla dikenal awet, hemat bahan bakar, dan biaya perawatan rendah. Cocok untuk mobil pertama atau Anda yang ingin mobil kecil tapi tahan lama.

Meski kompak, Ayla menawarkan fitur dasar seperti AC dan sistem audio sederhana. Mobil ini cocok untuk penggunaan di perkotaan, tetap nyaman, dan irit.

3. Mitsubishi Mirage

Mirage menggunakan mesin 1.2L MIVEC dengan transmisi manual atau CVT otomatis. Mobil ini cukup nyaman untuk kebutuhan harian dengan kapasitas lima penumpang.

Selain itu, Mirage memiliki fitur keselamatan ABS dan airbag tersedia pada tipe tertentu. Varian Exceed menambahkan Keyless Operation dan Engine Start Stop Button.

Mobil ini dikenal hemat bahan bakar dan tahan lama, dengan handling gesit serta suspensi yang nyaman. Perawatannya terjangkau, dan suku cadangnya mudah didapat.

4. Suzuki Swift

Suzuki Swift bekas memiliki mesin 1.2L atau 1.4L (generasi kedua) dan 1.5L (generasi pertama), yang terkenal dengan konsumsi bahan bakar yang irit dan mesin tahan lama.

Suspensinya nyaman, memberikan handling lincah di kota. Beberapa varian menawarkan fitur ABS, airbag, dan Engine Start Stop Button.

Hatchback ini cocok bagi pengendara yang mengutamakan ukuran kecil tetapi tetap bertenaga. Perawatan rutinnya mudah dan suku cadangnya banyak tersedia di pasaran.

Mobil ini cocok bagi Anda yang ingin berkendara irit dan nyaman, dengan performa cukup untuk aktivitas di kota maupun perjalanan luar kota.

5. Daihatsu Sirion

Sirion adalah hatchback 5-penumpang yang dibekali mesin 1.329 cc, tersedia dengan transmisi manual 5-percepatan atau otomatis.

Mesin Sirion dikenal bandel dan hemat bahan bakar, cocok untuk penggunaan perkotaan maupun jarak menengah. Perawatannya juga terjangkau dan suku cadangnya mudah diperoleh.

Selain itu, fitur keselamatan ABS, EBD, dan Traction Control menambah rasa aman, sedangkan AC digital dan layar sentuh membuat kabin nyaman.

Dengan harga bekas sekitar Rp60 jutaan, Sirion direkomendasikan bagi Anda yang butuh mobil compact, awet, dan nyaman digunakan setiap hari.

Itulah 5 rekomendasi mobil awet harga 60 jutaan cocok untuk persiapan krisis ekonomi dengan mesin bandel dan irit. Semoga bermanfaat.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas