Isu & Kebijakan – Pemerintah tengah mengkaji rencana penghapusan BBNKB agar harga kendaraan lebih terjangkau di tengah daya beli yang melemah.
Produk & Tren Pasar – Duel skutik retro Suzuki Access 125 vs Honda Stylo 160 menarik perhatian, sementara Wuling Binguo S hadir sebagai EV murah dengan fast charging 35 menit.
Sorotan Publik – Dari risiko membeli mobil bekas tabrakan hingga isi garasi sederhana Ketum PPP Agus Suparmanto, berita otomotif hari ini menyoroti sisi praktis sekaligus personal dunia kendaraan.
Suara.com - Dunia otomotif hari ini diramaikan oleh isu kebijakan pajak kendaraan, duel skutik retro yang sedang naik daun, hingga peluncuran mobil listrik murah dengan teknologi fast charging.
Tak kalah menarik, ada peringatan soal risiko membeli mobil bekas tabrakan, serta sorotan pada isi garasi Ketua Umum PPP Agus Suparmanto yang ternyata jauh dari ekspektasi publik.
1. Jangan Tergiur Harga Miring, Waspadai Mobil Bekas Tabrakan
Membeli mobil bekas dengan harga di bawah pasaran memang menggiurkan, namun bisa berisiko besar jika unit tersebut pernah mengalami tabrakan.
Kerusakan sasis, sistem kelistrikan, hingga mesin bisa menimbulkan masalah jangka panjang dan membahayakan keselamatan.
Tanda-tanda mobil bekas tabrakan bisa dikenali dari celah bodi yang tidak presisi, perbedaan warna cat, hingga bekas las yang tidak rapi. Auto2000 bahkan menyediakan layanan inspeksi khusus untuk memastikan kondisi mobil bekas sebelum dibeli.
Baca Selengkapnya: Klik di sini
2. Duel Suzuki Access 125 vs Honda Stylo 160, Skutik Retro Mana yang Pas?
Segmen skutik retro semakin ramai dengan hadirnya Suzuki Access 125 dan Honda Stylo 160. Dari sisi mesin, Stylo 160 lebih bertenaga dengan kapasitas 160 cc dan tenaga 15,3 hp, sementara Access 125 unggul di efisiensi berkat teknologi Eco Performance.
Baca Juga: Terpopuler: Arti Nama Kawasaki, Simulasi Kredit Syariah Yamaha Nmax
Dari segi fitur, Stylo menawarkan ABS, smart key, dan panel digital, sedangkan Access 125 lebih fungsional dengan bagasi luas 24 liter. Harga juga jadi pembeda: Stylo dibanderol Rp29–32 jutaan, sementara Access 125 lebih terjangkau.
Baca Selengkapnya: Klik di sini
3. Pemerintah Kaji Rencana Gratiskan Pajak Balik Nama Kendaraan
Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan penghapusan atau pengurangan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Langkah ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat sekaligus mendorong penjualan kendaraan di tengah daya beli yang melemah.
Saat ini, pajak kendaraan bisa mencapai 40 persen dari harga jual, termasuk BBNKB, PPN, dan PPnBM. Jika kebijakan ini terealisasi, harga kendaraan baru maupun bekas bisa lebih terjangkau.
Baca Selengkapnya: Klik di sini
4. Wuling Rilis Mobil Listrik Rp140 Jutaan, Fast Charging 35 Menit
Wuling kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan Binguo S di China. Mobil listrik mungil ini dibanderol mulai Rp146–153 jutaan setelah subsidi, menjadikannya salah satu EV paling terjangkau di kelasnya.
Meski murah, fiturnya tidak main-main: fast charging hanya 35 menit dari 30–80 persen, jarak tempuh hingga 430 km, serta desain modern dengan interior minimalis. Kehadiran Binguo S diprediksi akan memperketat persaingan mobil listrik entry-level.
Baca Selengkapnya: Klik di sini
5. Isi Garasi Ketum PPP Agus Suparmanto, Triliuner dengan Koleksi Dikit tapi Mahal
Agus Suparmanto, Ketua Umum PPP versi aklamasi, tercatat memiliki kekayaan Rp1,65 triliun. Namun isi garasinya justru sederhana: hanya dua mobil Lexus dengan total nilai sekitar Rp1,5 miliar, tidak sampai 0,1 persen dari total hartanya.
Koleksinya terdiri dari Lexus RX 300 Luxury dan Lexus GS 300, keduanya dikenal sebagai mobil premium yang nyaman dan elegan, meski jauh dari citra supercar yang biasa melekat pada triliuner.
Baca Selengkapnya: Klik di sini
Dari isu kebijakan pajak kendaraan yang bisa meringankan masyarakat, duel skutik retro yang memikat, hingga mobil listrik murah yang semakin canggih, berita otomotif hari ini menunjukkan betapa dinamisnya industri kendaraan. Bahkan, sorotan pada garasi seorang triliuner pun memberi warna tersendiri, mengingatkan bahwa pilihan kendaraan sering kali lebih mencerminkan gaya hidup daripada sekadar jumlah kekayaan.