- Angka RON menunjukkan seberapa tahan bensin terhadap tekanan mesin sebelum terbakar.
- Setiap mesin punya "jodoh" RON-nya sendiri, tergantung rasio kompresi.
- Salah pilih bensin bisa bikin mesin ngelitik, boros, dan performa loyo.
Ini dia pilihan bagi kamu yang peduli performa sekaligus lingkungan.
Dengan campuran bioetanol, RON 95 pas untuk mesin berkompresi sedikit lebih tinggi, yakni 11:1 hingga 12:1.
Emisinya lebih rendah, tarikannya pun lebih enteng.
RON 98 (Pertamax Turbo)
Punya mobil sport atau motor premium? Jangan ragu untuk memanjakannya dengan RON 98.
Diciptakan untuk "monster" dengan rasio kompresi 11:1 hingga 13:1, bensin ini menjanjikan performa puncak dan proteksi mesin maksimal berkat aditif khusus di dalamnya.
Efek Salah Pilih Bensin: Bukan Cuma Soal Duit!
Memaksa mesin berkompresi tinggi menenggak bensin oktan rendah itu ibarat menyuruh atlet lari maraton hanya dengan bekal air putih—pasti ngos-ngosan.
Dampaknya serius:
Baca Juga: BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
1. Ngelitik (Knocking): Pembakaran tidak sempurna yang merusak piston dan komponen internal mesin dalam jangka panjang.
2. Performa Loyo: Tenaga mesin terasa berat dan akselerasi jadi lemot.
3. Boros Bahan Bakar: Mesin bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama, alhasil bensin jadi lebih cepat habis.
4. Kerak di Ruang Bakar: Sisa pembakaran yang tidak sempurna menumpuk dan bisa mengganggu kinerja mesin.
Jadi, mulai sekarang, coba intip buku manual kendaraanmu atau cari tahu spesifikasi rasio kompresi mesinmu di internet.
Memilih bensin yang sesuai bukan cuma soal performa, tapi juga investasi untuk menjaga mesin tetap awet dan dompet tetap sehat.