Motor Murah Makin Laris tapi Ducati Enggan Mengais

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Kamis, 23 Oktober 2025 | 17:36 WIB
Motor Murah Makin Laris tapi Ducati Enggan Mengais
Ducati Panigale V4 R. (Suara.com/Gemini AI)
Baca 10 detik
  • Motor murah makin laris di Asia, tapi Ducati menolak ikut tren.
  • Filosofi Ducati: fokus pada gaya, performa, eksklusivitas, bukan volume penjualan.
  • Strategi Ducati: tetap premium, produksi terbatas, dan merangkul anak muda lewat motor performa & motocross.

Kapasitas Produksi Terbatas

Ducati juga realistis soal kapasitas pabrik. Dengan ukuran perusahaan yang relatif kecil dibanding raksasa Jepang, mereka tidak bisa bersaing dalam hal volume produksi.

Fabbri bahkan menyebut Ducati tidak mengejar angka penjualan besar, karena kapasitas pabrik saat ini hanya sedikit di atas kebutuhan produksi yang ada.

Strategi Berbeda untuk Generasi Muda

Mesin V-Twin terbaru dari Ducati (Visordown)
Mesin V-Twin terbaru dari Ducati (Visordown)

Meski tidak masuk ke segmen motor murah, Ducati tetap ingin merangkul pengendara muda. Caranya dengan menghadirkan motor ber-cc lebih rendah namun tetap berperforma tinggi, serta masuk ke dunia motocross.

Strategi ini diharapkan bisa memperkenalkan DNA Ducati sejak awal tanpa harus mengorbankan citra premium.

Di saat banyak merek besar berlomba-lomba menggarap pasar motor murah, Ducati memilih untuk tetap setia pada identitasnya. Mereka tidak ingin mengais volume penjualan dengan mengorbankan filosofi “style, sophistication, and performance”.

Keputusan ini mungkin membuat Ducati kehilangan potensi pasar besar, tapi di sisi lain menjaga eksklusivitas dan prestise yang menjadi daya tarik utama merek asal Italia ini.

Bagi Ducati, lebih baik menjual sedikit tapi tetap premium, daripada ramai-ramai di segmen murah dan kehilangan jati diri.

Sebuah strategi yang berani, sekaligus bukti bahwa tidak semua merek harus mengikuti arus tren pasar.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI