Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China

Suwarjono Suara.Com
Jum'at, 14 November 2025 | 20:02 WIB
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Sejumlah pekerja sedang merakit mobil listrik Vinfast di salah satu pabrik Vinfast di Vietnam pada awal November 2025. [Suara.com/Suwarjono]
Baca 10 detik
  • Vinfast sudah menyiapkan ekosistem kendaraan listrik, dari infrastruktur hingga pembangunan pabrik di Indonesia.
  • Vinfast membangun ribuan tempat pengisian kendaraan listrik umum hingga membangun pabrik di Subang, Jawa Barat.
  • CEO Vinfast Indonesia Kariyanto Hardjosoemanto menambahkan pihaknya ingin membangun pasar Indonesia dengan rasional, bukan emosional agar bisa jangka panjang.

Suara.com - Vinfast, produsen kendaraan listrik asal Vietnam serius menggarap pasar Indonesia. Bahkan perusahaan di bawah bendera Vingroup ini berencana menjadikan Indonesia sebagai rumah kedua setelah Vietnam. Pertanyaan besar adalah, bagaimana strategi Vinfast menghadapi serbuan kendaraan listrik asal China, Korea hingga AS? Apakah ikutan perang dagang?

Setelah sukses menjadi penguasa kendaraan listrik di Vietnam, Vinfast dua tahun terakhir melebarkan sayap bisnis kendaraan listrik ke Indonesia, India dan Filipina. Untuk menandai keseriusan mengembangkan pasar Asia tersebut, Vinfast sudah menyiapkan ekosistem kendaraan listrik, dari infrastruktur hingga pembangunan pabrik di Indonesia.

Vice Chairwoman Vingroup Le Thi Thu Thuy menjelaskan alasan memilih Indonesia sebagai pasar potensial yang menjanjikan di masa mendatang.

“Indonesia mempunyai pertumbuhan ekonomi yang pesat, mengembangkan kendaraan listrik, dan jumlah pengguna yang tinggi. Ini pasar menarik bagi kami,” kata Madam Thuy saat bertemu pimpinan media, termasuk pemimpin redaksi Suaradotcom di Hanoi, Vietnam pekan lalu.

Untuk meyakinkan keseriusan Vinfast membangun ribuan tempat pengisian kendaraan listrik umum hingga membangun pabrik di Subang, Jawa Barat. Target grup perusahaan swasta terbesar di Vietnam tersebut, awal tahun 2026 sudah memproduksi kendaraan listrik dari pabrik di Subang, Jawa Barat.

Pabrik ini tidak hanya akan memproduksi kendaraan, namun juga menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, lapangan kerja, dan membangun kepercayaan diri industri lokal.

Ribuan tenaga kerja Indonesia akan mendapatkan pelatihan teknologi tinggi, hingga akan melibatkan pemasok lokal, menambah komponen dalam negeri, dan investasi Vinfast ini mempercepat transformasi industri nasional.

Target pasar Indonesia, Vinfast akan memperkenalkan lima model kendaraan. Dari VF 3, VF 5, VF 6, VF e34 dan VF 7. Dengan keragaman model kendaraan ini diharapkan akan memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia, sehingga seluruh segmen bisa terlayani.

“Indonesia tengah memasuki era keemasan. Kami bangga berbagi visi hijau dengan Indonesia. Yang membuat kami semakin bangga, mobil mobil listrik Vinfast telkah mendapat sambutan hangat dari konsumen Inonesia, bahkan beberaoa mode berhasil masuk ke dalam daftar kendaraan listrik perkotaan terlaris di pasar ini,” jelas Madam Thuy.

Baca Juga: Belajar dari VinFast, Mampukah Mobil Nasional Era Prabowo Dobrak Dominasi Asing?

Robot-robot dikerahkan dalam perakian mobil listrik Vinfast di salah satu pabrik Vinfast di Vietnam pada awal November 2025. [Suara.com/Suwarjono]
Robot-robot dikerahkan dalam perakian mobil listrik Vinfast di salah satu pabrik Vinfast di Vietnam pada awal November 2025. [Suara.com/Suwarjono]

Strategi Hadapi Perang Harga

Gempuran kendaraan listrik dari China dan Korea saat ini tengah masif membanjiri Indonesia dengan beragam model dan harga bersaing, bahkan sejumlah brand memberikn harga sangat murah.

Thuy menjelaskan, bahwa kendaraan listrik Vinfast bukan produk China, juga bukan produk Tesla AS.

“Kami kendaraan listrik Vietnam yang mempunyai keunggulan pada ekosistem.

"Kami tidak ikut perang harga untuk tujuan instan. Kami ingin bisnis ini jangka panjang, long term dengan keunggulan kekuatan ekosistem yang kami bangun,” lanjut dia.

CEO Vinfast Indonesia Kariyanto Hardjosoemanto menambahkan pihaknya ingin membangun pasar Indonesia dengan rasional, bukan emosional agar bisa jangka panjang. Untuk itu, pihaknya masuk Indonesia dengan target membangun ekosistem, dengan produk bagus, penguatan infrastruktur, harga bersaing, hingga layanan purnajual.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI