Insentif Industri Otomotif? Menperin Agus Bilang Oke, Menko Airlangga: Enggak Perlu!

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 27 November 2025 | 19:36 WIB
Insentif Industri Otomotif? Menperin Agus Bilang Oke, Menko Airlangga: Enggak Perlu!
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto beda pendapat soal insentif industri otomotif tahun 2026. Agus sepakat industri otomof harus mendapat insentif. Airlangga bilang tidak perlu. [Antara]
Baca 10 detik
  • Menperin Agus Gumiwang menyatakan insentif otomotif 2026 disiapkan karena sektor tersebut sangat vital bagi perekonomian Indonesia.
  • Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menilai industri otomotif telah pulih sehingga tidak memerlukan insentif pada tahun mendatang.
  • Ekonom LPEM UI menyarankan insentif yang adil antara BEV dan HEV berbasis emisi dan Tingkat Komponen Dalam Negeri.

Suara.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri otomotif Indonesia sangat penting untuk perekonomian negara, sehingga akan disiapkan insentif lagi untuk tahun 2026 mendatang.

Pendapat Agus ini berbeda dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menilai industri otomotif sudah pulih dan karenanya tak butuh insentif lagi.

“Sekarang sedang kami susun. Sektor otomotif itu menurut saya sebuah keharusan, karena merupakan sebuah sektor yang terlalu penting,” kata Menperin saat ditemui di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/11/2025).

Menurutnya, strategi yang dijalankan saat ini adalah tinjauan terhadap keterkaitan ke belakang dan ke depan (backward and forward linkage) dari tiap kegiatan manufaktur. Dari hasil tinjauan, Kemenperin melihat keterkaitan yang paling besar terletak di sektor otomotif.

“Jadi, pemerintah itu memang sudah seharusnya menyiapkan insentif untuk sektor otomotif untuk tahun 2026,” katanya pula.

Namun, ia enggan merinci jenis maupun bentuk insentifnya, mengingat proses saat ini masih dalam tahap kajian.

“Jangan tanya jenisnya, jangan tanya bentuknya. Sedang kami susun,” ujar dia.

Di sisi lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berpendapat industri otomotif saat ini sudah mulai pulih dan kembali bersaing, tecermin dari aktifnya pameran otomotif yang melibatkan banyak pelaku industri. Melihat tren itu, dia menilai tak perlu ada insentif untuk sektor otomotif pada tahun depan.

“Insentif tahun depan tidak ada. Karena industrinya sudah cukup kuat,” ujar Airlangga kepada wartawan.

Baca Juga: Insentif Mobil Listrik dan Hybrid Harus Adil dan Setara

Meski begitu, Airlangga juga tak menutup peluang kajian insentif terhadap industri otomotif.

“Dikaji, tapi belum diputuskan,” katanya lagi.

Sebelumnya, ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) Riyanto menyatakan pemerintah perlu menerapkan insentif untuk kendaraan berbasis listrik seperti battery electric vehicle (BEV) maupun hybrid EV (HEV) dengan prinsip yang setara.

"Segmen ini perlu diberikan kebijakan yang lebih fair dengan basis reduksi emisi dan TKDN. Insentif untuk HEV saat ini belum fair,” kata Riyanto dalam pernyataan, di Jakarta, Senin (24/11/2025).

Saat ini insentif yang diberikan untuk BEV, yakni berupa pembebasan bea masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) nol persen dengan tujuan untuk tes pasar, namun yang menikmati insentif itu kebanyakan kendaraan listrik impor.

Sedangkan kendaraan hybrid yang diproduksi di dalam negeri hanya mendapat insentif serupa 3 persen.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI