Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun

Jum'at, 21 November 2025 | 23:00 WIB
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. [Suara.com/Hiskia]
Baca 10 detik
  • Menjelang akhir tahun realisasi penyaluran KUR sudah menembus Rp240 triliun.
  • Dana jumbo ini telah mengalir ke lebih dari 4,07 juta pelaku UMKM.
  • Sementara tingkat kredit bermasalah (NPL) yang sangat terjaga di level 2,18%.

Suara.com - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kembali menunjukkan taringnya sebagai instrumen vital penggerak ekonomi. Hingga menjelang akhir tahun 2025, realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp240,09 triliun, sukses menembus 83,77% dari target tahunan.

Dana jumbo ini telah mengalir ke lebih dari 4,07 juta pelaku UMKM dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) yang sangat terjaga di level 2,18%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa kinerja KUR tahun ini bukan sekadar angka penyaluran, tetapi bukti nyata keberhasilan program.

"Debitur graduasi yang naik kelas bahkan mencapai 1,17 juta debitur. Ini membuktikan KUR tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tapi benar-benar mendorong usaha produktif untuk tumbuh dan naik kelas," ungkap Menko Airlangga.

Melihat efektivitas ini, Pemerintah memutuskan untuk melakukan revolusi kebijakan KUR yang lebih agresif di tahun 2026 dengan target penyaluran sebesar Rp295 triliun, selain itu porsi penyaluran ke sektor produksi, yang saat ini sudah melampaui target (60,7%), akan ditingkatkan minimal menjadi 65%.

Tak hanya itu suku bunga/marjin KUR ditetapkan 6% flat per tahun untuk seluruh pelaku usaha sektor produktif dan pemerintah menghapus batasan frekuensi akses KUR bagi sektor produktif.

Kebijakan ini diperluas dari sebelumnya hanya berlaku di sektor 4P (Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan) menjadi mencakup industri pengolahan, konstruksi, dan manufaktur.

"Dengan tanpa pembatasan frekuensi akses pembiayaan murah ini, tidak ada alasan lagi bagi UMKM Indonesia untuk tidak naik kelas dan bersaing," tegas Menko Airlangga.

Tak hanya itu, Pemerintah merambah ke sektor ekonomi kreatif dengan memperkenalkan skema KUR berbasis Kekayaan Intelektual (KI). Pada tahun 2026, penyaluran KUR berbasis KI ditargetkan mencapai Rp10 triliun, memungkinkan aset tak berwujud seperti merek dan hak cipta digunakan sebagai agunan tambahan.

Baca Juga: Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM

Secara makro, Pemerintah memproyeksikan penyaluran KUR hingga akhir 2025 mampu mendorong penyerapan sekitar 20 juta tenaga kerja, menegaskan bahwa setiap satu debitur KUR berpotensi menopang rata-rata empat tenaga kerja.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI