Suara.com - Mobil bekas sering jadi pilihan untuk memiliki kendaraan dengan harga miring.
Namun, pembeli wajib waspada agar tak salah pilih membeli mobil bekas terkena banjir yang mungkin tertutupi dengan tampilan bodinya yang kinclong.
Sebab, penjual nakal sering kali memoles mobil sedemikian rupa agar jejak air tak terlihat.
Meskipun awalnya mobil bekas banjir ini terlihat normal, tapi lama-kelamaan masalah mesin dan kelistrikan akan menguras kantong.
Berikut ini, 6 ciri-ciri mobil bekas banjir yang wajib Anda cek dengan teliti sebelum bertransaksi.
1. Berbau Apek

Indra penciuman adalah alat deteksi pertama ketika Anda membeli mobil bekas, terutama mobil bekas terkena banjir.
Karena, mobil bekas banjir biasanya meninggalkan bau apek atau bau tanah yang khas dan sulit hilang, meskipun sudah dibersihkan.
Di sisi lain, Anda juga harus waspada ketika mencium interior mobil begitu harum karena penjual nakal sering menggunakan pengharum ruangan berlebihan atau bubuk kopi untuk menutupi bau apek dan lembap tersebut.
2. Jejak Karat di Tempat Tersembunyi
Karat pada bodi luar mungkin mudah diperbaiki, tapi air banjir meninggalkan jejak korosi di tempat-tempat yang sulit dijangkau.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Kado Natal Murah Mulai Rp 30 Ribuan, Cocok Buat Keluarga
Karena itu, Anda perlu cek bagian logam yang jarang terekspos, seperti baut di bawah jok mobil, rel kursi, pedal gas dan rem dan engsel pintu.
Jika Anda menemukan karat berwarna kemerahan atau korosi pada bagian-bagian interior ini dan mobil tergolong masih keluaran baru, besar kemungkinan air pernah menggenang di dalam kabin.
3. Oli Mesin Berwarna Keruh
Jangan hanya menyalakan mesin, tapi cek juga kondisi olinya ketika membeli mobil bekas. Oli mesin yang normal berwarna cokelat bening atau hitam pekat.
Namun, oli bisa berubah menjadi keruh, putih krem, atau menyerupai kopi susu yang merupakan tanda bahwa oli sudah tercampur dengan air.
Oli berwarna keruh ini adalah indikasi fatal bahwa air banjir pernah masuk ke dalam blok mesin.
Selain itu, mobil bekas banjir sering kali memiliki suara mesin yang kasar atau tidak halus karena adanya kotoran atau bantalan (bearing) yang rusak.