- Mesin: 4-tak, SOHC, Silinder Tunggal, Berpendingin Udara
- Kapasitas Mesin: Sekitar 97.1 cc (tergantung varian)
- Tenaga Maksimum: Sekitar 7.3 dk @ 8.000 rpm
- Transmisi: Semi-Manual 4-Percepatan (Rotary)
- Sistem Pengereman: Tromol (Depan & Belakang)
- Konsumsi BBM: Sangat Irit (Bisa mencapai 60–90 km/liter)
Keunggulan Utama Astrea
1. Super Irit: Konsumsi bahan bakar yang sangat efisien menjadikannya pilihan ideal untuk mobilitas harian.
2. Bandel dan Awet: Mesinnya terkenal sangat tahan banting dan perawatannya sangat mudah serta murah.
3. Desain Klasik: Tampilannya yang sederhana dan elegan memberikan daya tarik nostalgia yang kuat.
Pajak Tahunan Honda Astrea
Salah satu keuntungan terbesar memiliki motor klasik seperti Astrea adalah biaya pajak tahunannya yang sangat ringan, menjadikannya sangat ramah di kantong. Pajak tahunan Honda Astrea bekas umumnya berada di bawah Rp100.000 per tahun.
Pajak dihitung berdasarkan persentase dari Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) ditambah Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) sebesar Rp35.000. Karena NJKB motor tua sangat rendah, maka total pajaknya pun sangat murah.
Contoh Kasus: Jika NJKB Astrea diperkirakan Rp3.000.000, maka PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) sekitar 1.5% adalah Rp45.000. Total Pajak Tahunan = Rp45.000 (PKB) + Rp35.000 (SWDKLLJ) = Rp80.000 (Estimasi kasar).

Cara Cek Pajak Akurat
Untuk mengetahui biaya pajak yang pasti, termasuk jika ada denda keterlambatan (pajak mati), kamu wajib melakukan pengecekan langsung:
1. Kunjungi situs atau aplikasi resmi Samsat online sesuai provinsimu.
2. Masukkan Nomor Plat (Nomor Polisi) dan 5 Angka Terakhir Nomor Rangka (terdapat di STNK).
3. Sistem akan menampilkan rincian biaya PKB, SWDKLLJ, dan total tagihan pajakmu.
Poin Wajib Cek Sebelum Membeli Honda Astrea
Mengingat usia motor Astrea yang sudah puluhan tahun, berikut adalah hal krusial yang harus kamu pastikan sebelum transaksi:
Baca Juga: 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
1. Mesin: Pastikan mesin menyala halus, tidak berasap tebal, dan kompresi mesin masih padat.
2. Surat-surat: Wajib cek kelengkapan STNK dan BPKB, serta pastikan nomor rangka dan nomor mesin cocok.
3. Kelistrikan: Uji coba fungsi lampu (depan, belakang, rem), klakson, lampu sein, dan starter elektrik/engkol.
4. Kerangka: Cek bodi utama dan kaki-kaki dari karat atau keropos parah.
Kontributor : Trias Rohmadoni