- BYD Atto 1 memicu perang harga di GIIAS 2025 dengan banderol Rp195 juta yang memaksa Wuling Binguo turun harga.
- Atto 1 unggul di kecepatan charging dan konektivitas, sementara Binguo tawarkan desain retro yang ikonik.
- Panduan memilih city car listrik berdasarkan kebutuhan harian dan nilai uang agar konsumen tidak salah pilih.
![Wuling Binguo EV. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/10/25865-wuling-binguo-ev-ist.jpg)
Seringkali kita takut membeli city car karena khawatir tidak muat barang belanjaan.
Secara dimensi, Wuling Binguo memang lebih panjang (3.950 mm) dibanding Atto 1 (3.780 mm), memberikan kesan visual yang lebih besar.
Namun, jangan remehkan kecerdasan packaging interior dari BYD Atto 1.
Faktanya, saat kursi belakang dilipat rata, Atto 1 mampu menelan barang hingga 930 liter, lebih luas dibanding Binguo yang tercatat 790 liter.
Ini poin penting bagi Anda yang sering membawa barang dagangan atau perlengkapan hobi.
Atto 1 membuktikan bahwa bodi ringkas justru lebih lincah di kemacetan tanpa mengorbankan utilitas angkut.
3. Adu Cepat Isi Daya

Ketakutan terbesar pengguna mobil listrik pemula adalah waktu mengecas yang lama (charging anxiety).
Di sektor ini, teknologi BYD Atto 1 terasa lebih superior bagi kaum urban yang sibuk.
Baca Juga: Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Nyawa Melayang dalam Kebakaran di Teluk Gong
Pengisian cepat (DC Charging) dari 30% ke 80% pada Atto 1 diklaim tuntas hanya dalam 22 menit.
Bandingkan dengan Wuling Binguo yang membutuhkan waktu sekitar 35 menit untuk proses yang sama.
Selisih 13 menit mungkin terdengar sepele, namun saat Anda buru-buru di SPKLU, waktu tersebut sangat berharga.
Untuk jarak tempuh, keduanya cukup seimbang untuk rute harian Jakarta-Bogor PP; Atto 1 (305 km) dan Binguo (333 km).
4. Fitur Kekinian

Di harga Rp 195 juta, kita tentu mengharapkan fitur yang memudahkan hidup, bukan sekadar roda empat yang bisa jalan.