Prime Expo 2022 untuk Akselerasi Metaverse pada Berbagai Industri di Indonesia

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 25 Februari 2022 | 01:10 WIB
Prime Expo 2022 untuk Akselerasi Metaverse pada Berbagai Industri di Indonesia
Perusahaan teknologi berbasis edukasi, PT Primeskills Edukasi Indonesia, menggelar Prime Expo 2022: Metaverse & Utilities beberapa waktu lalu secara virtual.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan teknologi berbasis edukasi, PT Primeskills Edukasi Indonesia, menggelar Prime Expo 2022: Metaverse & Utilities beberapa waktu lalu secara virtual.

Dilatarbelakangi oleh tantangan yang dihadapi pada perkembangan di era digital, event tersebut membahas pemanfaatan metaverse dan teknologi imersif di sektor industri dengan fokus utama di bidang perbankan dan perhotelan.

Perhelatan berkonsep seminar, diskusi, dan pameran virtual ini dihadiri mencapai 150 peserta dari berbagai industri dan peserta juga merasakan pengalaman untuk berkeliling virtual hall bernama Prime Expo Hall sebagai venue utama.

“Acara ini bertujuan untuk mempertegas komitmen Primeskills sebagai perusahaan teknologi berbasis edukasi yang inovatif dan lahir dari solusi teknologi VR serta produk virtual lainnya untuk pemerataan edukasi dan pelatihan di berbagai bidang industri," kata CEO Primeskills William Irawan dalam siaran persnya.

Di event tersebut dibahas pula secara mendalam mengenai potensi akselerasi metaverse dan teknologi imersif untuk memaksimalkan pelatihan dan edukasi yang akan dibutuhkan banyak perusahaan terutama di era pandemi Covid-19 saat ini.

Dalam kesempatan tersebut William juga menjabarkan tentang teknologi imersif yang digadang Primeskills sejak tahun 2020, yaitu Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Artificial Intelligence (AI), dan Gamification untuk membantu meningkatkan performa proses pembelajaran dan pendidikan.

Dengan membentuk ekosistem teknologi VR, Primeskills menyediakan kurikulum dan development, termasuk penyediaan hardware headset dengan menggandeng perusahaan Pico Interactive dan layanan purna jual.

Ia optimis teknologi imersif yang dikembangkan perusahaanya dapat mendukung pengalaman belajar yang lebih mendalam, memotivasi karyawan untuk meningkatkan skill dan pelatihan untuk menjadi tenaga kerja andalan di masa depan.

“Salah satu tantangan yang ada di industri saat ini adalah terutama di fase on-boarding dan learning and development (L&D) terutama di masa pandemi. Sebelumnya, kita sudah mencoba pembelajaran e-learning atau daring sebagai pengganti kegiatan tatap muka. Meski kuat secara teoritis, metode e-learning memiliki kekurangan seperti minim practical skills," terang William.

Baca Juga: Operasi Bedah lewat Metaverse bisa Dilakukan di Masa Depan, Bagaimana Caranya?

Solusinya, kata dia, mengubah metode pembelajaran pasif baik luring maupun daring yang kebanyakan masih dilakukan dengan tingkat efektivitas rendah, seperti mendengarkan pengajar yang memiliki efektivitas lima persen, membaca materi sebesar sepuluh persen, dan audio visual sebesar 20 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI