Gerakan Nusantara 2022, Edukasi Anak untuk Minum Susu Setiap hari

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 04 Agustus 2022 | 23:57 WIB
Gerakan Nusantara 2022, Edukasi Anak untuk Minum Susu Setiap hari
Peresmian Program Edukasi Gerakan Nusantara 2022. (Dok. FFI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerakan Nusantara (miNUm Susu tiAp hari uNTuk Anak ceRdas Aktif Indonesia) diluncurkan sejak 2013, dan sampai 2021, program ini telah menjangkau 4.999 Sekolah Dasar dengan jangkauan 2.554.458 siswa, dan telah melatih 7.336 guru melalui kegiatan training of trainers.

Memasuki tahun kesepuluh, program yang diinisiasi oleh PT Frisian Flag Indonesia (FFI) ini dibingkai melalui program “School Milk Program 2022”, yang akan diramaikan berbagai program edukasi yang tidak hanya menyoroti masalah gizi namun juga permasalahan lingkungan.

Gerakan Nusantara 2022 akan diikuti oleh 112.000 anak di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, dan dilaksanakan secara offline pada Agustus-Oktober 2022, bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, serta Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGK FKM UI).

Sebagai produsen produk nutrisi berbasis susu, FFI berkomitmen melakukan berbagai inovasi dalam upaya mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan anak, serta berpartisipasi menanggulangi permasalahan lingkungan hidup.

Program Gerakan Nusantara tahun ini bertujuan untuk mengedukasi keluarga Indonesia mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang, minum susu setiap hari, dan mempromosikan gaya hidup sehat, aktif, dan berkelanjutan.

Dengan berkolaborasi dengan guru dan sekolah untuk meningkatkan kesadaran siswa akan asupan gizi seimbang, melakukan aktivitas fisik yang aktif, berperilaku hidup bersih, dan menjaga lingkungan.

Acara kick off Gerakan Nusantara 2022 dibuka oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A, yang mengatakan, “Syarat utama anak-anak untuk bisa belajar dengan merdeka dan optimal adalah gizinya terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, kampanye literasi gizi merupakan hal yang sangat penting dilakukan, khususnya ditengah upaya kita saat ini untuk pulih dari situasi pandemi."

Menurut Nadiem, pendidikan sekolah dasar memainkan peran yang sangat penting untuk menanamkan perilaku hidup sehat sejak usia dini.

Itu sebabnya, Kemendikbud Ristek juga dalam waktu dekat akan meluncurkan program sekolah sehat yang mengedepankan kolaborasi lintas sektor dalam penyediaan makanan sehat di sekolah dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan olahraga secara rutin bagi pelajar.

Baca Juga: Ibunya Ketiduran saat Beri Susu, Ekspresi Kocak Sang Anak Jadi Sorotan Warganet

Dalam acara yang sama, Direktur Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Dra. Jo Kumala Dewi, M.Sc., mengatakan bahwa kepedulian masyarakat tentang pengelolaan sampah masih perlu ditingkatkan.

Hal ini terbukti dari hasil survey ketidakpedulian masyarakat oleh BPS pada tahun 2018 yang menyatakan bahwa 72% masyarakat Indonesia tidak peduli terhadap pengelolaan sampah, dan 53% masyarakat Indonesia menangani sampah dengan cara dibakar.

“Sangat menggembirakan melihat saat ini aspek lingkungan telah menjadi perhatian masyarakat, khususnya generasi muda, bahkan menjadi kegiatan menarik bagi aktualisasi kehidupan bermasyarakat kita. Sangat penting bagi kita untuk menyiapkan generasi penerus yang sehat dan dapat menjadi pionir bagi kepedulian terhadap isu-isu lingkungan, kita juga perlu memberikan perhatian dan dukungan bagi gerakan pemuda yang berdampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan,” katanya.

Jo juga mengatakan bahwa kecintaan anak-anak pada lingkungan perlu ditanamkan sedini mungkin, karena ke depannya, permasalahan lingkungan yang mereka akan hadapi mungkin lebih beragam daripada saat ini.

"Kepada merekalah kita titipkan alam dan lingkungan yang ada saat ini untuk dapat terus membawa manfaat bagi generasi yang akan datang," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, mengatakan bahwa permasalahan malnutrisi pada anak-anak dan persoalan lingkungan hidup yang cukup serius masih terus berlangsung hingga saat ini di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI