Tahun 2022, 49 Persen Orang Indonesia Traveling Lebih dari Lima Kali Setahun

Setelah dua tahun absen traveling karena pandemi, minat masyarakat untuk traveling semakin tinggi.
Suara.com - Tahun 2022 harus diakui menjadi momen kebangkitan industri pariwisata. Hal ini ditandai dengan peningkatan pemesanan transportasi dan akomodasi yang meningkat pesat.
Hal ini diakui oleh Vice President of Commercial and Marketing Pegipegi, Ryan Kartawidjaja, yang juga menyebut bahwa momen kebangkitan pariwisata ini juga didukung sejumlah temuan yang menunjukkan minat masyarakat untuk traveling tetap tinggi.
"Pencarian kata healing meningkat 500 persen di Google Search dan menjadi konsep baru dalam dunia travel," katanya lagi.
Pegipegi telah melakukan survei secara online kepada lebih dari 450 pelanggan yang tersebar di wilayah Indonesia pada periode 2–25 November 2022, sekaligus mengumpulkan dan mengolah data internal untuk mengungkap tren traveling masyarakat setelah lebih dari dua tahun berkutat dengan pandemi.
Hasilnya menunjukkan sejumlah temuan menarik seputar pola traveling masyarakat sepanjang tahun 2022 ini. Berikut adalah tujuh temuan menarik tersebut.
1. Tetap Berencana Traveling di Tengah Risiko Resesi
Meskipun risiko resesi ekonomi diprediksi mencuat di tahun 2023, 80 persen responden tetap berencana traveling dan sekitar 19 persen belum memutuskan. Bahkan, sekitar 62 persen responden sudah memiliki lebih dari tiga rencana perjalanan untuk tahun depan. Terlepas dari konteks risiko resesi, ada kenaikan minat traveling sebesar 24 persen, jika dibandingkan dengan data pada tahun 2020.
Mereka yang berencana traveling di tahun depan, sekitar 62 persennya ingin bepergian menuju destinasi domestik. Disusul 33 persen lainnya yang berencana mengombinasikan destinasi domestik dan internasional untuk agenda traveling mereka.
2. 49 Persen Responden Traveling Lebih dari Lima Kali
Di tahun 2022, sebanyak 49 persen responden telah melakukan perjalanan lebih dari lima kali. Sedangkan 44 persen lainnya melakukan perjalanan sekitar 2–5 kali. Dalam survei ini, juga terlihat durasi perjalanan traveling yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia sepanjang tahun 2022. Dari seluruh responden, 62 persen melakukan traveling selama 1–3 hari dan 26 persen lainnya sekitar 4–7 hari.
Berdasarkan data tersebut, artinya masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu relatif pendek untuk perjalanan mereka, yang sebagian besar memilih bepergian pada saat weekend.
Dalam melakukan perjalanan, 42 persen responden bepergian bersama keluarganya. Sedangkan sekitar 25 persen responden memilih traveling bersama pasangan dan 18,6 persen lainnya melakukan solo traveling. Sementara hampir 15 persen responden memilih bepergian dengan teman-temannya.
3. Preferensi Utama saat Traveling
Sekitar 61 persen responden melakukan traveling untuk mengisi waktu liburan. Sedangkan 20 persen responden untuk urusan bisnis atau pekerjaan. Lalu, disusul keperluan silaturahim mengunjungi keluarga atau teman sebesar 11 persen, serta sisanya untuk menjalani agenda atau keperluan khusus.
Ada dua preferensi utama responden ketika traveling. Sebanyak 71 persen responden melakukan traveling karena ingin menikmati momen healing atau refreshing dengan menemukan suasana baru, sedangkan 59 persen responden traveling demi menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.
4. Perencanaan dan Durasi Traveling
Sekitar 27 persen responden merencanakan perjalanan sekitar 3–7 hari sebelum keberangkatan. Disusul hampir 24 persen responden merencanakan perjalanan 1–2 minggu sebelum keberangkatan. Sementara 23 persen responden lainnya merencanakan perjalanannya dalam waktu 1–3 hari. Mayoritas responden mengutamakan pencarian referensi harga hotel dan tiket transportasi (sebesar 85 persen), serta variasi tempat wisata dan kuliner di destinasi tujuan (sebesar 67 persen) dalam perencanaan traveling.
Dalam melakukan pemesanan untuk perjalanan, pemesanan melalui Online Travel Agent (OTA) diminati oleh 87 persen responden survei. Di sisi lain, sekitar 38 persen responden juga mengandalkan aplikasi atau situs resmi hotel dan penyedia layanan perjalanan lainnya untuk kebutuhan traveling mereka.
5. Pengalokasian Budget untuk Traveling
Mayoritas responden atau sekitar 82 persen, mengalokasikan budget secara rinci untuk kebutuhan traveling, mencakup biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, dan kebutuhan lainnya. Adapun rentang alokasi budget yang dikeluarkan responden untuk satu kali perjalanan yaitu sekitar Rp1 juta–Rp3 juta (sebesar 36 persen) dan Rp3 juta–Rp5 juta (sebesar 25 persen).
Dengan dominannya rentang budget Rp1 juta sampai Rp5 juta, Pegipegi melihat fenomena frugal travel –yang salah satu prinsipnya bepergian dengan biaya minim– akan menjadi tren masa depan industri pariwisata. Hal ini didukung dengan temuan sebelumnya dalam penelitian Pegipegi terhadap harga median hotel, di mana pengeluaran untuk akomodasi berkisar direntang Rp250 ribu hingga Rp500 ribu. Oleh karena itu, banyak layanan akomodasi yang menawarkan harga inap per malam di rentang tersebut.
6. Fasilitas Akomodasi Favorit Masyarakat
Pegipegi juga menemukan bahwa kamar yang nyaman, lokasi yang strategis serta pelayanan staf yang baik, merupakan tiga aspek utama yang diperhatikan travelers ketika menginap di hotel. Disusul aspek lainnya secara berurut, yakni harga terjangkau, AC dingin, akses Wi-Fi lancar, kamar mandi bersih, sarapan enak, parkiran luas, kasur nyaman, fasilitas lengkap, dan kolam renang tersedia.
Temuan ini berdasarkan pengolahan data internal Pegipegi terkait ulasan positif (dengan nilai di atas 8) yang diberikan para pengguna hotel bintang dua hingga bintang lima di destinasi populer, seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bali, Semarang, dan Yogyakarta. Periode ulasan yang diambil dalam dua bulan terakhir, yaitu 01 September–21 November 2022.
7. Destinasi Domestik dan Internasional Populer
Berdasarkan data internal Pegipegi, destinasi domestik populer di tahun 2022 adalah Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Malang, Bali, Semarang, Surabaya, Bogor, Solo, Banjarmasin, Medan, Makassar, Batam, dan Pekanbaru. Tren destinasi domestik ini masih mirip dengan data Travel Report 2021, lantaran kota-kota ini memiliki beragam destinasi menarik dengan dukungan layanan akomodasi serta akses transportasi yang memadai dan bervariasi.
Sedangkan untuk destinasi internasional adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang, dan Australia. Perjalanan internasional mulai diminati masyarakat seiring dibukanya perbatasan sejumlah negara serta regulasi perjalanan yang semakin fleksibel untuk para turis.