“Ada yang produknya dikirim ke rumah, ada juga yang mengundang kita visit ke lokasi jualannya. Biasanya, kalau menjelang Idul Fitri, Natal dan Imlek, permintaan endorsement untuk produk makanan meningkat pesat,” ungkap pemuda yang hanya mengandalkan iPhone dan perangkat lighting dalam membuat konten ini.
Tidak dipungkiri, persaingan konten kreator, khususnya food blogger, makin marak. Tapi pemuda yang memanfaatkan waktu luang untuk nge-gym ini punya trik untuk menghadapi persaingan tersebut.
“Resepnya, kita harus kreatif, inovatif, dan mengikuti perkembangan jaman. Jangan hanya posting foto-foto, tapi harus sudah main di video juga. Satu lagi, harus rajin posting biar muncul di explore,” kata konten kreator yang dalam satu hari rutin memposting antara satu hingga tiga konten ini.