Mengenal Christian Saputra, Pengusaha Batik yang Sukses Raih Omzet Ratusan Juta

Iman Firmansyah Suara.Com
Sabtu, 15 Juli 2023 | 22:28 WIB
Mengenal Christian Saputra, Pengusaha Batik yang Sukses Raih Omzet Ratusan Juta
Batik Concept milik Christian di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Batik itu dying tradition. Tradisi yang nyaris mati. Karena banyak pembatik muda yang kebih memilih bekerja di pabrik atau kantoran seiring meningkatnya pendidikan mereka. Sementara proses pengerjaan batik tulis itu kan membutuhkan waktu yang lama," jelasnya.

Sebelum merilis usaha batik tulis, Christian dan partnernya Juan & Gisella, melakukan road trip ke sejumlah kota produsen batik selama kurang lebih satu tahun.

Meski latar belakang keluarganya dekat dengan batik, namun Christian ingin mempelajari langsung agar usaha batik miliknya kelak memiliki kualitas terbaik. Dimulai dari Cirebon, Garut, Pekalongan, Solo, hingga beberapa daerah di Jawa Timur.

"Tujuan utamanya murni untuk mempelajari batik, mulai dari proses pengerjaannya hingga distribusi dari hulu ke hilir. Karena setiap daerah ada kelebihannya masing-masing. Contoh kecilnya cuaca dan kualitas air. Itu saja bisa memengaruhi kualitas batik yang diproduksi," jelas pria yang akrab disapa Ican.

Di sisi lain, Christian juga ingin mencari pembatik yang akan ia ajak kerjasama. Prosesnya pun tak kalah menarik. Pasalnya, setiap pembatik memiliki ciri khas masing-masing.

"Cari pembatiknya itu rada tricky. Waktu itu kami cari yang pengerjaannya rapih dan 'tastenya' sesuai dengan brand kami. Karena kami ingin memproduksi batik memadukan unsur klasik/tradisional namun tetap terkesan modern, sehingga dapat dikenakan semua kalangan dan umur," papar Christian.

Sepulang roadtrip, Christian dan Juan kembali melakukan riset. Kali ini ia ingin mengetahui seperti apa demand costumer batik di ibukota.

"Kami mulai dari teman-teman terdekat. Dari circle. Kebetulan kan mereka baru pada kerja kantoran, dan harus pakai batik setiap Jumat. Banyak juga ternyata yang cari batik untuk kondangan, karena pakai itu batik kan 'nggak ribet' dan kesan formalnya masih dapet," tutur Christian.

Christian menambahkan, ia sengaja menjadikan anak muda sebagai salah satu target marketnya karena masih banyak yang berpikir bahwa mengenakan batik itu terkesan tua.

Baca Juga: Suami Nikita Willy Terancam Disomasi Tante Sendiri, Dituntut Kembalikan Uang Puluhan Miliar

"Kami ingin citra batik itu bisa dipakai semua orang, termasuk anak-anak muda. Kalau mereka tidak suka batik yang motifnya terlalu tradisional, atau warna sogaan. Kami punya produk yang sudah disesuaikan dengan perkembangan zaman. Dan pastinya mengikuti trend yang sedang happening," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI