Belum Mandi Wajib Tapi Puasa Ramadhan, Apakah Puasanya Sah?

Kamis, 29 Februari 2024 | 17:35 WIB
Belum Mandi Wajib Tapi Puasa Ramadhan, Apakah Puasanya Sah?
Belum Mandi Wajib Tapi Puasa Ramadhan, Apakah Puasanya Sah? (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melaksanakan puasa ramadhan 2024 sebaiknya dalam keadaan suci, contohnya tidak dalam keadaan haid. Mungkin kamu ingin tahu, bagaimana kalau ada kejadian belum mandi wajib tapi puasa, apakah sah?

Mandi wajib atau mandi besar sendiri merupakan salah satu cara umat Islam membersihkan diri dari hadas besar. Contoh dari hadas besar itu antara lain melakukan hubungan suami istri, keluarnya sperma, haid, nifas, atau melahirkan. Jika seseorang mengalami salah satu kondisi tersebut, perlu mensucikan diri dengan mandi besar. 

Perintah mandi besar atau mandi wajib tertera dalam Al Quran surat An Nisa Ayat 43, berbunyi sebagai berikut.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ 

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi". (QS. An Nisa: 43).

Berdasarkan bunyi surat An Nisa tersebut, maka mandi besar diwajibkan kepada seseorang yang dalam keadaan junub. Keadaan junub itu seperti yang dijelaskan dalam Surat An Nisa tersebut ialah seseorang yang mabuk.

Sedangkan bagi seseorang yang akan melaksanakan puasa tetapi baru saja berhubungan suami istri di malam hari dan tidak sempat melaksanakan mandi wajib, puasanya tetap sah. Kondisi ini sering menjadi pertanyaan bagi umat Islam, bagaimana kalau belum mandi wajib tapi puasa, apakah sah?

Dijelaskan dalam surah Al Baqarah ayat 187 bahwa dihalalkan bagi umat Islam bercampur dengan suami istri di bulan puasa. Bunyi firman Allah Swt yang membicarakan hal tersebut adalah sebagai berikut.

 أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ 

Baca Juga: Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2024 Kemenag Full Sebulan Se-Indonesia

Akhilla lakum lailatasyiyaamirrofsu illanisaaaikum hunnalibaas lakumwa antum libass lahunna

Artinya: Dihalalkan bagi kalian pada malam hari puasa bercampur dengan istri-istri kalian; mereka itu adalah pakaian bagi kalian, dan kalian pun adalah pakaian bagi mereka. (QS. Al Baqarah: 187)

 Meskipun demikian, kamu harus segera mandi wajib keesokan harinya agar tubuh bersih dari hadasr besar. Tindakan ini berdasarkan hadist yang berbunyi:


عَنْ عَائِشَةَ وَأُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ اَلنَّبِيَّ كَانَ يُصْبِحُ جُنُبًا مِنْ جِمَاعٍ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ 

Ngannga issata waummisalamatarodhiya allahunganhumaa anna annabiyaa kaanayusbikhu juubamminjimaa ngisumma yaghtasilu wayassyummu

Artinya: Dari Aisyah dan Ummi Salamah radhiyallahuanhuma bahwa Nabi SAW memasuki waktu shubuh dalam keadaan berjanabah karena jima’, kemudian beliau mandi dan berpuasa. (HR. Bukhari dan Muslim)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI