Ia menambahkan, "Jadi anda tidak usah bingung, mencaci hingga mengolok. Yang biasa delapan enggak usah mengolok yang 20 rakaat. Dan yang dua puluh enggak usah mengolok 8 rakaat. Karena memang bukan bilangannya".
Adapun munculnya bilangan jumlah rakaat sholat tarawih ada yang 8 dan 20 itu merupakan ijtihad para ulama.
Bilangan tarawih sahabat nabi mulai muncul pada masa Umar bin Khattab. Pada masa itu disebutkan dan ditentukan sholat tarawih sebanyak 20 rakaat.
Keputusan di masa Umar bin Khattab ini diambil lantaran melihat ada beberapa kelompok yang berbeda-beda sholatnya di malam Ramadhan. Agar selaras dan terlihat indah maka sahabat nabi memutuskan sholat tarawih 20 rakaat dengan dipimpin satu imam.
Keputusan ini pun dianggap tidak menyalahi anjuran Rasulullah. Selain itu, sahabat-sahabat yang lain juga tidak protes dengan sholat tarawih 20 rakaat.
"Kalau kita mengambil 20 maka mengambil sunnah nabi dan sunnah Khulafaur Rasyidin (sahabat Nabi)," kata Buya Yahya.
Berdasarkan riwayat tersebut, Buya pun menyarankan agar para jamaah maksimal melakukan sholat tarawih, yaitu sebanyak 20 rakaat.
"Anda boleh sholat (tarawih) 8 atau 10 enggak masalah. Tapi ini bulan mulia, kami minta kepada pengurus masjid utamakan imamnya mengambil yang banyak (20 rakaat) biar pun nanti yang enggak mau, boleh pulang," ujarnya.
Buya melanjutkan, "Tapi kalau dibalik, (diutamakan) yang sedikit, yang biasanya banyak pun jadi malas. Bukankah ramadhan waktu yang sebaiknya kita perbanyak (ibadah),"
Baca Juga: 3 Menu Takjil Buka Puasa Anti Ribet yang Bikin Ngiler, Siap-siap Diserbu Keluarga!
Menurut Buya Yahya, kebiasaan sholat tarawih 20 rakaat ini telah dilakukan di Makkah dan semua penjuru dunia. Bahkan 4 mazhab semuanya menggunakan 20 rakaat.