Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah swt.”
Meskipun demikian tidak ada larangan bagi seseorang yang akan melaksanakan shalat tarawih sendirian di rumah. Adapun niat shalat tarawih sendiri di rumah adalah sebagai berikut.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah swt.”
Sholat witir, sholat malam di bulan ramadhan
Dalam melaksanakan shalat tarawih, umumnya akan dilengkapi dengan shalat witir. Anjuran melaksanakan sholat witir ini tercatat dalam hadis shahih, riwayat muslim: 1216 dan Abu Dawud 1137, Ibn Hajar al-Asqalani 1952: 72. Bahwasanya Rasulullah saw mengerjakan shalat malam sepuluh rakaat, witir satu rakaat, dan shalat fajar dua rakaat, seluruhnya tiga belas rakaat.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ عَشْرَ رَكَعَاتٍ وَيُوتِرُ بِسَجْدَةٍ وَيَسْجُدُ سَجْدَتَيْ الْفَجْرِ فَذَلِكَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً
Baca Juga: Doa Ramadhan Hari Ke 3 dan 4: Teks Arab, Latin, Arti dan Amalan Sunnah Lainnya
Sholat witir dilaksanakan dengan jumlah ganjil, satu rakaat atau tiga rakaat. Rasulullah SAW bersabda,