Kemenag Gelar Religion Festival, Ini Rangkaian Agendanya

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:00 WIB
Kemenag Gelar Religion Festival, Ini Rangkaian Agendanya
Jubir Kemenag Sunanto saat media gathering Religion Fest. [Kemenag]

Sehingga, publik cukup mengakses aplikasi Pusaka untuk mengakses layanan Kemenag. Pusaka Superapps dirilis pada 25 November 2022, bertepatan peringatan Hari Guru Nasional.

Kata kunci kedua, Better, terkait pendidikan agama dan keagamaan. Saat ini, hampir lembaga pendidikan yang dikelola Kemenag masuk dalam kategori unggulan. Bahkan, Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) adalah SLTA terbaik di Indonesia saat ini.

"MAN IC banyak dikejar lulusan SLTP," katanya.

Di tingkat perguruan tinggi keagamaan, Kemenag mengembangkan UIII (Universitas Islam Internasional Indonesia) yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) dengan menjadikan kampus sebagai bagian diplomasi internasional tentang Islam Indonesia yang rahmatan lil alamin.

"Kemenag juga mengembangkan Cyber Islamic University (CIU). Perguruan tinggi ini tidak hanya melayani mahasiswa di wilayah 3T, tapi juga warga negara Indonesia di luar negeri," paparnya.

Ketiga,  yakni Stronger. Secara kelembagaan, Kemenag kini semakin kuat.

"Dulu orang mencibir KUA. Begitu KUA dicanangkan sebagai wajah Kemenag, tidak hanya urus Islam, lalu direvitalisasi, KUA sekarang menjadi favorit Gen Z untuk menikah di KUA," ujarnya.

Hari Santri

Selain itu,  pada waktu yang bersamaan, Kemenag juga akan merilis peringatan Hari Santri. Ada tiga hal yang akan dirilis, yaitu: logo, tema, dan theme song.

Baca Juga: Bolehkah Produk Bernama "Haram" Dapat Sertifikat Halal? Ini Kata Kemenag

Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad mengemukakan, Kemenag mendesain Hari Santri agar tidak sebatas menjadi kegiatan rutin.

Lantaran itu, banyak rangkaian program yang dilakukan, mulai dari program bantuan, pendampingan santri, dan peningkatan SDM.

"Kami ingin memberikan pesan ke publik bahwa Oktober sebagai bulan santri, kita ingin mengajak santri dan publik memahami bagaimana perjuangan ulama zaman dahulu dalam mengusuir penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan," katanya.

"22 Oktober yang dicanangkan sebagai Hari Santri itu mengawali perjuangan 10 November," katanya lagi.

Ia berharap, melalui peringatan tersebut, santri mendapatkan spirit kuat dari para ulama terdahulu yang tidak kenal lelah berjuang untuk Indonesia.

Spirit ini diharapkan memotivasi mental santri dalam belajar terus-menerus, tidak hanya menuntut agama tapi juga ilmu lain.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI