Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:11 WIB
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
bingung mau puasa atau tidak, puasa maulid Nabi apa boleh di hari Jumat (ist)
Kesimpulan
  • Maulid Nabi 12 Rabiul Awal tahun ini jatuh hari Jumat 5 September 2025 
  • Apakah boleh puasa di Maulid Nabi yang bertepatan hari Jumat? 
  • Boleh puasa, asal dengan syarat dan niat sebagaimana ajaran Islam

Suara.com - Memasuki Rabiul Awal, bulan kelahiran sang teladan utama, artinya Maulid Nabi Muhammad SAW akan tiba tidak lama lagi. Apakah ada amalan puasa saat Maulid Nabi?

Lantas puasa Maulid Nabi namanya apa? Bagaimana hukumnya dalam ajaran Islam? Dan seperti apa niat dan tata cara mengerjakannya.

Selain puasa, ada berbagai amalan dilakukan sebagai wujud cinta dan kegembiraan, mulai dari memperbanyak shalawat, mengkaji sirah, hingga mengadakan acara keagamaan.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai hukum puasa di hari Maulid Nabi, meluruskan istilah yang beredar, dan menuntun Anda pada amalan terbaik untuk mengekspresikan rasa syukur di hari istimewa ini.

Adakah Puasa Maulid Nabi Secara Khusus?

Jika kita mencari dalam kitab-kitab fikih klasik, kita tidak akan menemukan ibadah puasa yang secara spesifik dinamakan "Puasa Maulid Nabi".

Istilah ini lebih merupakan sebutan populer di masyarakat untuk merujuk pada amalan puasa yang dilakukan pada tanggal 12 Rabiul Awal.

Tidak adanya penamaan khusus ini bukan berarti berpuasa pada hari tersebut dilarang.

Justru, landasan untuk melakukannya sangat kuat, namun akarnya berasal dari amalan Rasulullah SAW sendiri yang lebih bersifat umum dan esensial.

Menurut Hadist

Dasar utama anjuran berpuasa di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW datang dari hadis shahih yang menjadi pedoman para ulama.

Baca Juga: Khutbah Jumat Menyambut Bulan Maulid, Menebar Cinta dan Teladan Nabi di Era Digital

Hadis ini tidak berbicara spesifik tentang tanggal 12 Rabiul Awal, melainkan tentang hari kelahiran beliau, yaitu hari Senin.

Dalam riwayat Imam Muslim, Abu Qatadah al-Anshari RA bercerita bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin. Beliau pun menjawab:

"Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus (menjadi rasul), dan pada hari itu wahyu diturunkan kepadaku.” (HR. Muslim)".

Hadis ini adalah kuncinya. Rasulullah SAW mengistimewakan hari kelahirannya dengan berpuasa sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas tiga nikmat besar, yaitu:

  1. nikmat kelahiran
  2. nikmat diutus menjadi Rasul
  3. nikmat turunnya wahyu pertama

Dari sinilah para ulama menyimpulkan bahwa berpuasa pada hari kelahiran Nabi adalah sebuah amalan yang dianjurkan (sunnah) karena meneladani langsung Rasulullah.

Puasa di Maulid Nabi Hukumnya Boleh atau Tidak?

Berdasarkan hadis di atas, mayoritas ulama menyimpulkan bahwa hukum berpuasa pada hari Maulid Nabi adalah boleh, bahkan dianjurkan (sunnah).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?