Suara.com - Khutbah ibadah hari Jumat, 29 Agustus 2025 akan bertepatan dengan bulan Rabiul Awal 1447 H. Ini adalah bulan mulia sehingga Anda bisa mengisinya dengan khutan tentang Maulid Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, Jumat memang memiliki kedudukan istimewa sebagai Sayyidul Ayyam yang berarti penghulu penuh berkah. Karena itulah, khutbah Jumat bertema Maulid Nabi diharapkan bisa menghadirkan pelajaran positif bagi seluruh jamaah yang hadir.
Contoh Khutbah Jumat Maulid Nabi 2025
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ.
Amma ba’du.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Pertama-tama, mari kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena hanya dengan ketakwaanlah kita akan meraih keberkahan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Allah Ta’ala berfirman dalam kitab-Nya:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
“Jadilah pemaaf, suruhlah orang mengerjakan yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.”
(QS. Al-A’raf: 199)
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Kita kini berada di bulan Rabi’ul Awwal, bulan yang penuh keberkahan dan cahaya. Di bulan inilah lahir manusia termulia, junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Kelahiran beliau bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan awal perubahan besar bagi dunia: dari kegelapan menuju cahaya, dari kebodohan menuju ilmu, dari kesesatan menuju hidayah.
Baca Juga: Doa Agar Mendapatkan Pemimpin yang Baik dan Terhindar dari Pejabat Bodoh
Allah SWT menegaskan dalam QS. Al-Anbiya ayat 107:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
Ayat ini menegaskan bahwa keberadaan Rasulullah SAW adalah rahmat terbesar bagi semesta. Maka, ketika bulan maulid tiba, sudah sepantasnya kita sebagai umatnya menyambutnya dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur.
Sebelum lahirnya Nabi, dunia diliputi kegelapan jahiliyah. Manusia terjerumus dalam penyembahan berhala, penindasan, dan kebodohan. Namun, kehadiran Rasulullah SAW membawa petunjuk dan meninggikan derajat kemanusiaan. Rasulullah bersabda:
إِنَّمَا أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ
“Sesungguhnya aku adalah rahmat yang dihadiahkan.”
(HR. Al-Darimi, Sunan Al-Darimi Juz I, hlm. 166)
Karenanya, sudah sewajarnya kita bergembira menyambut kelahiran beliau, karena melalui beliau kita mengenal iman, mengenal Allah, dan mengetahui jalan menuju surga.
Hadirin rahimakumullah,
Orang yang benar-benar mencintai Nabi SAW pasti gembira saat mengenang beliau, terlebih ketika memperingati kelahirannya. Jika hari ulang tahun keluarga saja bisa kita rayakan dengan bahagia, maka bagaimana mungkin kita tidak bersuka cita menyambut kelahiran Nabi yang membawa kita kepada keselamatan?
Allah SWT juga memerintahkan kita untuk bergembira atas karunia dan rahmat-Nya dalam QS. Yunus ayat 58:
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
“Katakanlah (Muhammad), dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, maka hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”
Para ulama menafsirkan bahwa “rahmat Allah” dalam ayat ini adalah Nabi Muhammad SAW. Maka, bersuka cita atas kelahiran beliau adalah bentuk ketaatan kepada perintah Allah.
Namun, maulid bukan sekadar perayaan seremonial. Lebih dari itu, momen ini adalah saat yang tepat untuk memperbanyak shalawat, mempererat ukhuwah, menebar kasih sayang, serta meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW.
Semoga peringatan Maulid Nabi ini menjadi sarana introspeksi dan semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Contoh Khutbah Jumat Maulid Nabi 2025 Versi Singkat
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Di bulan Rabi’ul Awwal ini, kita mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW, sosok pembawa cahaya dan rahmat bagi seluruh alam.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Anbiya ayat 107:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
Kelahiran Rasulullah adalah nikmat besar yang wajib kita syukuri. Maka, bergembiralah dengan kelahiran beliau, sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus ayat 58:
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar seremonial, melainkan momen untuk meneladani akhlak Rasulullah, memperbanyak shalawat, dan mempererat ukhuwah. Semoga kita termasuk umat yang mendapat syafaat beliau di hari kiamat.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri