Cabang Olahraga Bela Diri yang Perbolehkan Hijab

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 10 Oktober 2018 | 06:36 WIB
Cabang Olahraga Bela Diri yang Perbolehkan Hijab
Ilustrasi Atlet Karate Perempuan Berhijab. [Shutterstock]

Suara.com - Fenomena pemakaian hijab dalam pertandingan olahraga masih menjadi kontroversi banyak pihak. Banyak yang menyetujuinya, namun banyak juga yang menentang.

Keselamatan para atlet menjadi alasan utama dari pelarangan penggunaan hijab. Karena itu beberapa federasi cabang olahraga membuat aturan pelarangan hijab dalam pertandingan.

Teranyar adalah kasus yang menimpa atlet blind judo Indonesia, Miftahul Jannah. Dia didiskualifikasi dari perhelatan Asian Para Games 2018 lantaran menolak melepas hijab.

Peristiwa itu terjadi saat Miftahul Jannah hendak bertanding di babak 16 Besar nomor 52 kg putri, Senin (8/10), di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Dalam aturannya, Federasi Internasional Judo (IJF) melarang penggunaan pelindung kepala ataupun jilbab bukan karena diskriminasi, melainkan didasari faktor keselamatan.

Hijab atau pelidung kepala yang menutupi leher, dinilai berpotensi mencekik atlet itu sendiri saat keadaan bertarung.

"Judo tunanetra kalau mau bertanding itu kedua atlet ditempelkan lalu langsung fight (bertarung). Kalau nantinya salah satu atlet salah memegang hijab, nanti bisa tercekik (atlet pengguna hijabnya), karenanya di judo memang tak diizinkan (menggunakan tutup kepala)," ujar Ketua Komite Paralimliade Nasional (NPC) Indonesia, Senny Marbun, saat menggelar konferensi pers di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Senin (8/10/2018).

Atlet judo Indonesia Asian Para Games Miftahul Jannah memberikan keterangan mengenai dirinya yang telah didiskualifikasi karena tidak mau melepas jilbab di Gedung GBK Arena, Jakarta, Selasa (9/10). [Suara.com/Muhaimin A untung]
Atlet judo Indonesia Asian Para Games Miftahul Jannah memberikan keterangan mengenai dirinya yang telah didiskualifikasi karena tidak mau melepas jilbab di Gedung GBK Arena, Jakarta, Selasa (9/10). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Senada dengan Senny, penanggung jawab cabang olahraga judo Asian Para Games 2018, Ahmad Bahar menjelaskan, larangan penggunaan hijab atau penutup kepala hadir untuk mengantisipasi cedera ataupun demi keselamatan para atlet itu sendiri.

"Karena di cabang olahraga judo itu ada teknik yang namanya teknik bawah. Jika main di bawah, kerudungnya dikhawatirkan mengganggu, menutup pandangan. Juga bisa manfaatkan lawannya untuk mencekik leher. Karena jika yang ditarik adalah kerudungnya, itu bisa fatal," jelasnya.

Baca Juga: 3 Cabang Olahraga yang Pernah Melarang Penggunaan Hijab

Berbeda dengan judo, cabang olahraga bela diri lainnya sudah memperbolehkan atlet perempuan berhijab untuk bertanding. Berikut beberapa diantaranya:

1. Karate

Ilustrasi Atlet Karate Perempuan Berhijab. [Shutterstock]
Ilustrasi Atlet Karate Perempuan Berhijab. [Shutterstock]

Seni bela diri asli Negeri Sakura Jepang ini juga membolehkan pemakaian hijab pada atlet muslim. Keputusan itu berlaku sejak 1 Januari 2013.

Dalam keputusannya, WKF telah membuat riset khusus selama dua tahun mengenai keselamatan atlet hijab saat bertanding.

Perizinan penggunaan hijab dalam pertandingan karate, khususnya nomor kumite (tarung), diatur dalam Artikel 2 ayat 6 tentang Kontestan.

"Petarung perempuan boleh menggunakan kain hijab berwarna hitam polos untuk menutupi rambut, tapi tidak di daerah tenggorokan," demikian bunyi pasal tersebut.

Aturan Hijab di Karate

2. Taekwondo

Ilustrasi Atlet Taekwondo Perempuan Berhijab. [Shutterstock]
Ilustrasi Atlet Taekwondo Perempuan Berhijab. [Shutterstock]

Bela diri asal Korea ini memperbolehkan atlet perempuan muslim menggunakan hijab saat bertanding. Pelegalan ini resmi diberlakukan Federasi Taekwondo Dunia (WTF) sejak tahun 2009.

Itu dilakukan demi lebih menyemarakkan partisipasi dari berbagai kalangan di cabang olahraga taekwondo dunia.

"Keputusan memperbolehkan hijab dalam turnamen taekwondo, termasuk di Olimpiade, untuk memotivasi atlet perempuan beragama Islam yang memiliki prinsip kuat untuk aktif dalam gerakan Olimpiade," ujar Ketua Teknikal Komite WTF, Mr. Dae Won Moon dalam rilis resmi WTF tertanggal 16 September 2009.

3. Pencak Silat

Sarah Tria Monita meraih medali emas usai menang dengan skor 5-0.(Suara.com/Oke Dwi Atmaja).
Pesilat Indonesia Sarah Tria Monita (hijab) meraih medali emas Asian Games 2018. [Suara.com/Oke Dwi Atmaja]

Pencak Silat merupakan seni bela diri asli Indonesia. Sama seperti taekwondo dan karate, pencak silat membolehkan atlet perempuan muslim mengenakan hijab di nomor tanding.

Ketentuan tersebut termaktub dalam peraturan pertandingan Bagian II Artikel 9 mengenai perlengkapan tanding ayat 1,1.

Dalam peraturannya tersebut pesilat perempuan yang menggunakan hijab atau penutup kepala, harus menggunakan hijab berwarna hitam polos. [Yosafat Diva Bayu Wisesa]

Aturan Hijab di Pencak Silat
Aturan Hijab di Pencak Silat

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI