"Tapi kalau di turnamen, ada pressure, beban mental dan lain sebagainya. Efeknya sampai tidak tahu apa yang harus diperbuat di lapangan. Tapi saya tahu mereka tidak mau kalah, mereka masih struggle untuk menghadapi," ungkap Eng Hian.
![Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, kalah dua game langsung dari Du Yue/Li Yinhui (Cina) dalam laga terakhir Grup B BWF World Tour Finals 2018, Jumat (14/12/2018). [Humas PBSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/12/14/40319-greysia-poliiapriyani-rahayu.jpg)
Eng Hian pun memastikan pola baru ini akan tetap diterapkan kepada Greysia/Apriyani.
"Bukan berarti dengan pola ini mereka 100 persen akan mulus. Tapi kalau tidak berani aplikasikan, bagaimana saya mau evaluasi? Dengan pola lama kan tidak berhasil, maka kita harus cari metode-metode baru," tuturnya.
"Tergantung seberapa berani mereka terus mencoba, mempraktekkan, karena dengan pola lama, hasilnya seperti itu."
"PR Greysia/Apriyani ya itu, harus berani mencoba. Kalau membuat evaluasi, itu tugas saya. Greysia/Apriyani juga harus bisa mengakali berbagai kondisi shuttlecock yang dipakai di pertandingan," pungkasnya.