Berburu bukanlah semata hobi bagi Richard Mainaky. Kebiasaan itu justru turut melatih instingnya dalam menemukan bakat-bakat di sektor ganda campuran Indonesia.
Kedengarannya mungkin kurang masuk akal. Tapi fakta itulah yang membuat anak kedua dari tujuh bersaudara Mainaky itu melambung namanya sebagai salah satu pelatih jempolan di Indonesia.
![Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir berpose usai penyerahan medali Daihatsu Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1). [Suara.com/Muhaimin A Untung]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/01/27/63539-liliyana-natsir-dan-tontowi-ahmad.jpg)
Sudah banyak hasil yang ditorehkan dari buah tangan dinginnya. Mulai dari medali perak Olimpiade 2000 yang diraih Tri Kusharjanto/Minarti Timur.
Lalu medali emas Kejuaraan Dunia 2005 dan 2007 yang direbut Nova Widianto/Liliyana Natsir. Dan medali emas Olimpiade 2016 yang digapai duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
"Jadi seperti ini, saya punya insting. Jadi mau sesulit apapun (melatih) saya tetap semangat kejar target," tuturnya.
"Bisa dibilang bulutangkis dan berburu itu sama. Butuh insting. Target juga harus dapat. Jadi tantangan apapun saya tak masalah," pungkas Richard Mainaky.
Sekilas Biodata Richard Mainaky
Nama Lengkap: Richard Leonard Mainaky
Lahir: Ternate, Maluku Utara, 23 Januari 1965
Orang Tua: Jantje Rudolf Mainaky (ayah), Venna Heuvelman Mainaky (ibu).
Saudara:
1. Marinus Thomas Mainaky (kakak)
2. Rionny Frederik Lambertus Mainaky (adik)
3. Rexy Ronald Mainaky (adik)
4. Marleve Mario Mainaky (adik)
5. Valentina Mainaky (adik)
6. Karel Leopold Mainaky (adik)
Istri: Meike Paruntu Mainaky (53 tahun)
Anak: Maria Natalia Kartika Mainaky (23 tahun)
Karier: Pemain (1980-1994), Pelatih (1995-sekarang)
Baca Juga: INFOGRAFIS: Rapor Pemain Ganda Campuran PBSI di Indonesia Open 2019