Suara.com - Perlawanan sengit dirasakan pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, di babak kedua Indonesia Masters 2020, Kamis (16/1).
Mereka dipaksa bermain tiga game oleh wakil China Taipei, Lee Yang/Yang Ching Tun, sebelum akhirnya menang 20-22, 21-12, dan 21-12 di Istora Senayan, Jakarta.
Usai pertandingan, Praveen mengaku masih beradaptasi dengan kondisi lapangan Istora Senayan.
Khusus di game pertama, atlet bulutangkis 26 tahun ini mengetahui cukup kesulitan menerapkan strategi yang ada.
"Game pertama kami masih kurang in. Kami sebenarnya sudah siap, tapi kondisi lapangan kami baru pertama kali bermain," kata Praveen.
"Ini pertemuan kedua lawan mereka, progres lawan cukup oke," lanjut Praveen memuji.
Laga babak kedua Indonesia Masters 2020 memang jadi pertandingan pertama bagi Praveen/Melati di turnamen BWF World Tour Super 500 itu.
Ini lantaran lawan mereka di babak pertama, Robin Tabeling/Selena Piek dari Belanda, mundur karena Selena menderita demam.
![Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, melaju ke semifinal SEA Games 2019 usai mengalahkan Alvin Morada/Alyssa Yasbel Leonardo (Filipina) di babak perempat final, Sabtu (7/12). [Humas PBSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/07/90232-praveen-jordanmelati-daeva-oktavianti.jpg)
"Pertama, kami masih adaptasi lapangan. Soalnya kemarin tidak bermain," ujar Melati.
Baca Juga: Gronya Somerville, Pebulutangkis Australia yang Suka Tempe dan Sate
"Tadi kuncinya ya kami tetap bermain dengan pola sendiri, jaga komunikasi, itu yang kami terapkan," Praveen menimpali.