Suara.com - Satria Muda Pertamina Jakarta sukses merengkuh gelar juara IBL 2021 seusai mengalahkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta 2-1 dalam rangkaian babak final.
Gelar juara Satria Muda dikunci lewat kemenangan 68-60 atas Pelita Jaya dalam game ketiga final di Mahaka Square Arena, Jakarta, Minggu (6/6/2021).
Ini menjadi trofi juara ke-10 yang diraih Satria Muda sejak liga basket Indonesia memasuki era profesional pada 2003. Jika menghitung pada era amatir Kobatama, maka secara keseluruhan Satria Muda sudah memiliki 11 trofi juara.
Kemenangan ini hasil kegigihan para pemain Satria Muda kendati mereka harus melewatkan kuarter keempat nyaris tanpa sang kapten Arki Dikania Wisnu yang terkena foul out.
Absennya Arki, ditutup dengan kegemilangan Hardianus Lakudu yang mengambil alih peran sebagai team leader Satria Muda juga dengan raihan dwiganda 10 poin dan 10 rebound.
Juan Laurent Kokodiputra turut menyumbangkan 18 poin dan tujuh rebound serta Kevin Yonas Sitorus yang mencetak 11 poin dari bangku cadangan, demikian catatan statistik laman resmi IBL seperti dimuat Antara.
Penampilan di bawah standard juga terlihat dari kapten Pelita Jaya, Andakara Prastawa Dhyaksa, yang cuma mencetak dua poin dari dua lemparan bebas sepanjang laga.
Rendahnya kontribusi Prastawa susah payah ditutupi oleh raihan 18 poin Agassi Goantara, dwiganda 15 poin dan 13 rebound milik Vincent Rivaldi Kosasih, 12 poin Reggie William Mononimbar dan 11 poin Muhammad Hardian Wicaksono, tetapi itu semua tak cukup menghindarkan Pelita Jaya dari kekalahan.
Pertandingan berlangsung ketat dan satu setengah menit berlalu tanpa ada poin dari kedua tim, hingga Vincent mampu menghempaskan sebuah dunk untuk membuka keran poin pada sisa waktu delapan menit 26 detik.
Baca Juga: Anies Baswedan: Kesuksesan IBL 2021 Contoh Bagi Kompetisi Lain
Kendati demikian, Satria Muda tampak relatif tenang hingga Juan sukses melakukan three-point play demi membawa timnya memimpin 15-10 pada sisa waktu tiga menit 48 detik yang praktis memaksa pelatih kepala Octaviarro 'Ocky' Tamtelahitu meminta time-out untuk Pelita Jaya.
Sayangnya, selepas time-out Pelita Jaya belum mampu memberi jawaban hingga Satria Muda bisa melebarkan keunggulan 24-12 lewat dua lemparan bebas Kevin yang menutup kuarter pertama.
Satria Muda mengawali kuarter kedua dengan sama baiknya hingga jump shot Kevin memperlebar keunggulan 28-14 pada sisa waktu tujuh menit 27 detik, tetapi sayang sesudah itu mereka harus berpuasa mencetak angka hingga nyaris di sepanjang sisa kuarter kedua.
Pertahanan Pelita Jaya perlahan membaik, beriringan dengan ketajaman mereka saat melancarkan serangan hingga akhirnya dua lemparan bebas Agassi membuat kedudukan imbang 28-28 dan memaksa pelatih kepala Milos Pejic meminta time-out untuk Satria Muda pada sisa waktu tiga menit enam detik.
Agassi lantas membawa Pelita Jaya berbalik unggul lewat lemparan dua angka, disusul dua lemparan bebas Reggie William Mononimbar demi membuat kedudukan jadi 32-28 atas Satria Muda.
Semenit menjelang kuarter kedua berakhir Satria Muda akhirnya menyudahi puasa angka mereka lewat tripoin Juan, tetapi mereka tetap menyudahi paruh pertama pertandingan dalam keadaan tertinggal 31-32 dari Pelita Jaya.