Warga Tokyo Kecam Rencana Alkohol Diizinkan di Olimpiade

Rully Fauzi Suara.Com
Selasa, 22 Juni 2021 | 17:20 WIB
Warga Tokyo Kecam Rencana Alkohol Diizinkan di Olimpiade
Ilustrasi minuman beralkohol. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rencana pihak penyelenggara yang akan mengizinkan penjualan alkohol kepada penonton Olimpiade 2020 Tokyo, menuai kritik ketika penduduk ibu kota Jepang bergulat dengan pembatasan aktivitas untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Alkohol akan disajikan di tempat Olimpiade dalam waktu yang terbatas. Rencana tersebut mengikuti keputusan, Selasa (22/6/2021), yang menyetujui hingga 10.000 penonton domestik di Olimpiade Tokyo, yang akan dimulai bulan depan.

Penyelenggara masih mempertimbangkan apakah alkohol akan disajikan di tempat, kata Presiden Olimpiade 2020 Tokyo Seiko Hashimoto, Senin (21/6/2021) malam waktu setempat.

Pemerintah Jepang pekan lalu menurunkan status Tokyo menjadi keadaan "darurat semu," yang memungkinkan untuk minum alkohol dalam kelompok kecil untuk waktu yang singkat.

"Masalah terbesar adalah perlakuan istimewa: acaranya bagus tapi bioskopnya buruk. Olimpiadenya oke tapi tempat livenya tidak bagus," tulis @save_the_cinema di Twitter, sebuah kampanye untuk pendanaan darurat untuk bioskop arthouse.

Pertemuan sosial dengan minum alkohol telah menjadi fokus pedoman pemerintah, karena dianggap mendorong meningkatnya jumlah kasus COVID-19 dengan orang-orang berbicara lantang dan berlama-lama di bar.

Persetujuan penjualan alkohol di Olimpiade dapat memberikan secercah harapan bagi sponsor Asahi Group Holdings, yang memiliki hak eksklusif untuk menawarkan bir "Super Dry" terlarisnya kepada penonton yang haus.

Sponsor Olimpiade, yang memberikan USD 3 miliar untuk mendukung Olimpiade Tokyo, telah mengurangi rencana pemasaran karena kekhawatiran reaksi balik di tengah oposisi publik yang meluas.

Pertanyaan seputar alkohol telah menjadi titik fokus kemarahan publik sebagian karena persepsi bahwa pihak berwenang memprioritaskan penyelenggaraan Olimpiade daripada memulihkan kehidupan sehari-hari penduduk.

Baca Juga: Donyell Malen, Calon Pengganti Sancho di Dortmund yang Gacor Bersama Belanda

Pemerintah Jepang telah mengatakan dapat mengadakan acara tersebut tanpa mengorbankan kesehatan masyarakat. Seorang atlet di antara tim Uganda yang tiba di Jepang pada akhir pekan dinyatakan positif terkena virus corona.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI