Satu bulan kemudian tepatnya 28 September 1909 mereka berhasil mendarat di Teluk Numbay/Humbolt dan membuat markas di Taman Imbi atau yang sekarang dikenal dengan Gedung Sarinah dan Percetakan Labor Jayapura.
Pada 7 Maret 1910 atau tepatnya enam bulan kemudian Kapten Infantri F.J.P. Sachese memproklamirkan dataran Numbay dengan sebutan baru yaitu Hollandia dan dikukuhkan sebagai Ibu Kota Pemerintahan menggantikan Pos Pemerintahan di Pulau Debi yang ditutup.
Tiga puluh dua tahun tepatnya pada 1942 setelah Ibu Kota Hollandia berdiri, tentara Jepang berhasil mendarat dan menguasai Tanah Papua termasuk Ibu Kota Hollandia.
Dua tahun kemudian setelah perang Dunia kedua akan berakhir atau tepatnya pada 1944, Belanda kembali menguasai Tanah Papua dan memindahkan Ibu Kota Hollandia yang terletak di daratan Numbay teluk Humbolt ke daratan Makanwai.
Pada 1944-1946 dataran Makanwai diganti namanya menjadi Kota NICA dan menjadi Ibu Kota Keresidenan New Guinea -- sekarang lebih dikenal dengan Kampung Harapan.
Pada Maret 1946 Kota NICA dilembah Makanwai dipindahkan ke NIBI-ABEI yaitu bekas komplek Rumah Sakit Armada ke VII dan menjadi Kota NICA yang baru. Namun, lima bulan kemudian dirubah kembali namanya menjadi Kota Baru -- sekarang Kota Abepura.
Kota Baru kemudian diganti namanya menjadi Hollandia Stad pada 1951-1955. Penggantian nama kembali terjadi pada 1955-1958, dari Hollandia Stad yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Jayapura diganti kembali menjadi Hollandia Binnen.
Pada 1958, kota Hollandia Binnen dipindahkan lagi ke pantai Teluk Numbay/Humbolt (Hollandia Haven) dan dibangun pula Kantor Gubernur beserta Kantor-kantor Dinas di Dok II yang selanjutnya menjadi Ibu Kota Pemerintahan dengan nama Hollandia.
Kemudian, pada 31 Desember 1962 Nama Ibu Kota Pemerintahan Hollandia diganti menjadi Kota Baru.
Baca Juga: Final Sepak Bola PON Papua: Papua Ungguli Aceh 2-0 di Babak Pertama
Setahun berselang, pada 31 Desember 1963, untuk pertama kalinya presiden pertama Republik Indonesia Soekarno mengunjungi Tanah Papua dan mengganti nama Kota Baru menjadi Soekarnopura dan Teluk Humbolt menjadi Teluk Yos Sudarso.