2. Jaga Tradisi Emas Olimpiade

Pasca dipaksa mundur dari All England 2021, PBSI memutuskan untuk tak mengirim wakil-wakilnya ke turnamen lain. Kondisi pandemi belum surut sehingga turut berimbas pada ditunda atau batalkannya berbagai turnamen.
Hal itu membuat wakil-wakil Indonesia hanya mempersiapkan diri di Pelatnas PBSI tanpa mengikuti pertandingan resmi hingga Olimpiade Tokyo 2020.
Meski menjalani persiapan yang kurang optimal, bulu tangkis Indonesia nyatanya mampu menjaga tradisi medali emas Olimpiade di mana pasangan ganda putri Greysia Polii / Apriyani Rahayu sukses menjadi kampiun.
Greysia / Apriyani bukanlah pasangan favorit juara di Olimpiade Tokyo 2020. Mereka bahkan tak menyandang status unggulan.
Langkah Greysia / Apriyani menjadi kampiun Olimpiade Tokyo 2020 ditandai dengan performa impresif sejak babak penyisihan. Tergabung di Grup A, mereka jadi pemuncak klasemen dengan menyapu bersih kemenangan di tiga laga.
Memasuki fase knock-out, Greysia / Apriyani mengalahkan Du Yue / Li Yin Hui (China) di perempat final, menekuk Lee Sohee / Shin Seungchan (Korsel/4) di semifinal, sebelum mengandaskan Chen Qing Chen / Jia Yi Fan (China/2) di partai puncak.
Keberhasilan Greysia / Apriyani merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020 melanjutkan kisah sukses pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir yang jadi kampiun di edisi 2016.
3. Akhiri Puasa 19 Tahun Juara Piala Thomas
Baca Juga: Bonus Cair, Jonatan Christie Ucapkan Terima Kasih pada Presiden dan Menpora

Tim beregu putra Indonesia berhasil mengukir sejarah dengan membawa pulang trofi Piala Thomas ke Tanah Air setelah jadi yang terbaik di edisi 2020 pada 9-18 Oktober 2021 di Aarhus, Denmark lalu.