Cabang olahraga para atletik baru akan dipertandingkan pada Jumat (30/8/2024). Nomor-nomor yang akan diikuti tim para atletik Indonesia akan dipertandingkan di Stade de France.
"Sekarang kita belum latihan di stadion utama, tetapi kita punya satu hari untuk berlatih di stadion utama pada 29 Agustus nanti. Sangat menguntungkan jika kita bisa berlatih di sana, dimana kita bisa mencoba venue yang digunakan untuk pertandingan," jelas Sapto Adi.
Sejauh ini masa adaptasi berjalan bagus meski tim para atletik Indonesia belum berlatih di Stade de France. Saptoyogo Purnomo menyebut penjagaan kondisi sangat penting pada hari-hari terakhir sebelum perlombaan.
"Sebelum berangkat ke sini, saya tes 100 meter sudah mendekati catatan waktu yang lama. Semoga pas lomba nanti bisa pecah rekor atau menyamai yang dulu," jelas Saptoyogo.
Selama dua hari berlatih di Ile des Vannes Sports Complex, Saint-Denis, atlet Indonesia juga bisa melihat wakil negara lain berlatih. Saptoyogo sempat bersua dengan pesaingnya yang datang dari Ukraina dan Kolombia.
"Kalau latihan bareng, sesi latihan tidak terlalu tegang, malah jadi semakin semangat. Kalau engga datang malah jadi penasaran," kata Saptoyogo.
Sementara itu, Karisma Evi Tiarani, memastikan kesiapannya untuk bertarung di Paralimpiade 2024. Ia harus menerima kenyataan ketika klasifikasi T42 kembali digabung dengan klasifikasi T63.
"Persaingan bisa dibilang cukup berat jika melihat pertandingan-pertandingan yang sebelumnya, tetapi tidak ada yang tidak mungkin," ungkap Karisma Evi Tiarani.
Wakil Italia yang datang dari klasifikasi T63 masih jadi musuh terberat. Pada partai final 100 meter T42/T63 di Paralimpiade 2020, Karisma Evi berada di urutan empat dengan catatan waktu 14,83 detik.
Baca Juga: 3 Pemain Abroad Timnas Indonesia Cedera Jelang Lawan Arab Saudi, Lini Belakang Keropos
Sementara tiga medali menjadi milik tiga wakil Italia, yakni Ambra Sabatini (14,11 detik), Martina Caironi (14,46 detik) dan Monica Contrafatto (14,73 detik).