Suara.com - Piala Dunia Voli U-21 Putri 2025 di Surabaya, Jawa Timur, diwarnai skandal besar yang dilakukan tim Vietnam U-21.
Akibat skandal ini, Vietnam didiskualifikasi dari babak 16 besar oleh Federasi Bola Voli Dunia (FIVB).
Meski tampil impresif dengan empat kemenangan di fase grup Pool A, Vietnam terpaksa menerima hukuman berat akibat pelanggaran aturan terkait kelayakan pemain.
Vietnam, yang awalnya menempati posisi runner-up Pool A setelah mengalahkan Indonesia, Kanada, Serbia, dan Puerto Rico, dipastikan kehilangan tiket ke babak 16 besar.
Hukuman ini diberikan setelah FIVB menemukan bahwa Vietnam melibatkan pemain yang tidak memenuhi syarat berdasarkan Pasal 12.2 Regulasi Disiplin FIVB 2023.
Akibatnya, semua pertandingan yang diikuti pemain tersebut dibatalkan, dan Vietnam dinyatakan kalah 0-3 di setiap laga tersebut.
Rumor diskualifikasi mulai mencuat saat Vietnam menghadapi Puerto Rico di Jawa Pos Arena, Selasa (12/8/2025).
![Dua pemain tim nasional voli putri U-21 Vietnam, Dang Thi Hong dan Phuong Quynh, tengah menjadi sorotan setelah diduga bukan berjenis kelamin perempuan. [Tangkap layar X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/12/25192-phuong-quynh.jpg)
Dalam laga yang dimenangkan Vietnam 3-1 (25-17, 25-21, 23-25, 25-22), hanya sepuluh pemain yang terdaftar, tanpa kehadiran Dang Thi Hong dan Phuong Quynh.
Keduanya menjalani tes kromosom untuk verifikasi jenis kelamin menyusul kecurigaan dari tim lawan.
Baca Juga: Dituding Laki-laki, Phuong Quynh Masih Terdaftar di Timnas Voli Putri Vietnam U-21
Hasil tes mengindikasikan bahwa Dang Thi Hong tidak memenuhi syarat sebagai pemain putri, sehingga ia didiskualifikasi dari turnamen.
Akibat hukuman ini, Vietnam terjun bebas ke dasar klasemen Pool A, hanya menyisakan satu kemenangan sah melawan Puerto Rico.
Posisi mereka di babak 16 besar digantikan oleh Indonesia, sementara Serbia naik peringkat.
Vietnam kini harus berjuang di babak klasifikasi untuk peringkat 17 hingga 24.
Federasi Bola Voli Vietnam (VFV) tidak tinggal diam. Mereka mengajukan banding, menegaskan bahwa semua dokumen pendaftaran pemain telah disetujui FIVB sebelum turnamen.
“Kami mematuhi semua prosedur pendaftaran. Keputusan FIVB berdasarkan persyaratan tambahan yang tidak pernah ditetapkan sebelumnya,” tulis VFV dalam pernyataan resmi, Rabu (13/8/2025).