Suara.com - PT Samsung Electronics Indonesia semakin optimistis memandang pasar Indonesia. Hal ini diperkuat dengan pencapaian pertumbuhan pabrikan asal Korea Selatan itu, 10 kali lipat dalam waktu tujuh tahun.
Pencapaian ini dilihat dari berbagai produk yang telah dikembangkan Samsung, meliputi TV, lemari es, mobile phone termasuk smartphone, smartwatch, LFD dan memori.
"Di Indonesia posisi kami sebagai perusahaan elektronik adalah sebagai pemimpin pasar untuk berbagai kategori elektronik. Dari tingginya pertumbuhan tersebut terlihat bagaimana masyarakat meng-appreciate dan betapa kuatnya brand Samsung di benak mereka," ujar Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, Jo Semidang saat Media Gathering, di Jakarta, Senin (29/8/2016).
Diakuinya, dalam survey internal pun yang dilakukan kepada 2.000 orang, posisi smartphone Samsung menduduki peringkat pertama dengan penjualan lebih dari 44 ribu unit mobile phone dan 5.400 unit TV per jam secara global.
"Brand kita kuat sebagai indikasi untuk produksi di masa depan," ucap dia.
Tidak hanya smartphone, kategori TV pun perusahaan mengklaim tetap menduduki posisi teratas di Indonesia.
Tidak hanya di Indonesia, secara global pun Samsung mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dari peringkat ke-34 pada 2002 menjadi peringkat ke-7 pada 2015. Bentuk keoptimisan perusahaan asal negeri K-Pop itu diwujudkan dengan target mencapai peringkat 5 besar.
"Kami punya target global masuk ke-5 besar," kata Jo.
Untuk lebih memperkuat posisinya, perusahaan ini kerap melakukan berbagai tes pasar dan survei agar mendapatkan kriteria apa saja yang dibutuhkan masyarakat.
"Kami membuat produk yang sesuai dengan apa yang menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia," ucap Jo.
Sementara itu, Head of Product Marketing TV/AV PT Samsung Electronics Indonesia, Ubay Bayanudin menuturkan bahwa untuk mencapai target tiap tahun, perusahaan lerap melakukan berbagai inovasi.
"Kami selalu melakukan inovasi yang jauh ke depan, karena teknologi selalu cepat berganti dan kita tidak bisa membatasi hanya untuk beberapa tahun ke depan saja tapi harus jauh ke depan lagi," ungkapnya.