''Guncangan hebat yang dihasilkan mirip dengan ledakan sonik, ledakan yang biasanya terkait dengan jet supersonik,'' kata Lingsen Meng, seorang profesor di UCLA dan rekan penulis penelitian.
Dalam gempa supershear, pecahan yang bergerak cepat menyalip gelombang geser yang lebih lambat yang merambat di depannya.
Proses tersebut dapat mendorong keduanya secara bersamaan menjadi gelombang yang lebih besar dan lebih kuat.

Gempa supershear sebelumnya yang dipelajari para ilmuwan ini terjadi pada sesar yang sangat lurus. Namun citra satelit menunjukkan bahwa sesar Palu memiliki setidaknya dua lengkungan besar.
Retakan pada Gempa Palu yang terjadi mempertahankan kecepatan stabil di sekitar lengkungan tersebut.
Penelitian ini juga bertujuan untuk membantu para insinyur gempa merancang bangunan dan infrastruktur lainnya sehingga lebih tahan gempa di masa depan.
Gempa Palu yang memiliki gerakan super cepat dan langka ini ternyata memiliki karakter yang tidak pernah diduga oleh peneliti sebelumnya. Termasuk ilmuwan NASA tertarik untuk mempelajarinya. (HiTekno.com/Rezza Dwi Rachmanta)