Terungkap, Peneliti Genetik Ini Tunjukkan Pembuat Stonehenge

Jum'at, 19 April 2019 | 06:30 WIB
Terungkap, Peneliti Genetik Ini Tunjukkan Pembuat Stonehenge

Suara.com - Sebelumnya perkiraan penelitian mengungakapkan bahwa pembuat stonehenge merupakan orang Inggris pada zaman Neolitik Awal. 

Sebuah penelitian genetik terbaru justru membuat ilmuwan tercengang karena pembuat Stonehenge bukanlah orang yang selama ini kita kira (leluhur Inggris).

Sekitar 6.000 tahun yang lalu, gerombolan petani dari pantai Aegean (sekarang Turki) melakukan perjalanan melintasi daratan Eropa.

Mereka tinggal di Mediterania untuk sementara waktu kemudian berjalan ke Inggris.

Di tempat itu mereka menginisiasi munculnya pertanian di pulau tersebut.

Dalam hitungan abad, mereka hampir sepenuhnya menggantikan populasi pemburu-pengumpul asli Inggris.

Berdasarkan penelitian, teori di atas adalah benar. Orang yang membangun Stonehenge mungkin saat ini akan disebut imigran Turki.

Ilustrasi Stonehenge. (Pixabay/ Sciencefreak)
Ilustrasi Stonehenge. (Pixabay/ Sciencefreak)

Penelitian ini telah diterbitkan di jurnal Nature: Ecology & Evolution pada hari Senin (15/04/2019).

Ilmuwan menganalisis DNA kuno dari puluhan orang yang tinggal di Inggris antara 8500 SM dan 2500 SM.

Baca Juga: Misteri Baru Tentang Lokasi Asal Batu Stonehenge

Enam di antaranya adalah pemburu-pengumpul (hunter-gatherers) Mesolithik yang berasal antara tahun 6.000 sampai 11.600 tahun lalu.

Pemburu-pengumpul merupakan istilah di zaman kuno ketika orang berburu, memancing, dan mengumpulkan makanan liar serta belum mengenal pertanian.

Batuan Stonehenge yang penuh misteri. (Pixabay/ Walkerssk)
Batuan Stonehenge yang penuh misteri. (Pixabay/ Walkerssk)

Mereka juga meneliti DNA kuno dari 47 petani Neolitik yang berasal dari 4.500 hingga 6.000 tahun lalu.

Bukti genetik menunjukkan bahwa sebagian besar populasi pemburu-pengumpul di Inggris digantikan oleh populasi yang baru.

Mereka terganti dari petani yang membawa keturunan dari Pantai Aegean.

Hal itu diketahui karena susunan genetisnya lebih dekat dengan populasi saat ini di Spanyol dan Portugal.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI