Suara.com - Delapan gempa di area Busur Subduksi Sunda, yang membetang dari Sumatera, Pantai Selatan Jawa, hingga ke Sumba, Nusa Tenggara Timur telah membuat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengamati dengan seksama aktivitas seismik di tiga zona di Nusantara.
Sementara di pasar ponsel pintar datang kabar mengejutkan dari perusahaan riset Canalys: Samsung disebut telah berhasil dijungkalkan oleh Oppo di pasar Indonesia.
Apa hasil analisis BMKG terhadap deretan gempa di dua pekan pertama Agustus itu? Lalu bagaimana Oppo mengalahkan Samsung di Tanah Air?
Simak penjelasan lengkapnya dalam lima berita terheboh kanal Teknologi Suara.com hari ini (13/8/2019):
1. Delapan Gempa Signifikan di Busur Subduksi Sunda, BMKG: Menarik Dicermati

Delapan gempa signifikan yang terjadi di Busur Subduksi Sunda di dua pekan pertama Agustus disebut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai fenomena yang "menarik dicermati" dan memantik pertanyaan akan peluang terjadinya gempa besar.
"Rentetan gempa ini sangat menarik dicermati. Seluruh gempa berpusat di Zona Subduksi," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin (12/8/2019).
2. Oppo Gusur Samsung dari Singgasana Penguasa Ponsel Indonesia
Baca Juga: Delapan Gempa Signifikan di Busur Subduksi Sunda, BMKG: Menarik Dicermati

Pertama kalinya, Oppo berhasil menggusur posisi Samsung dalam daftar penguasa ponsel di Indonesia per Q2 2019. Temuan ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh firma analis pasar Canalys.
Melalui keterangan resminya, Selasa (13/8/2019), Oppo mencatatkan telah memiliki market share 26 persen dengan pertumbuhan 54 persen dari periode yang sama di tahun lalu.
3. Hanyut, Sampah Plastik Asal Indonesia Ditemukan di Pantai Thailand

Sampah plastik yang susah terurai kini menjadi masalah yang semakin serius, pasalnya setelah beberapa waktu lalu sampah plastik 19 tahun lalu masih ditemukan dalam keadaan utuh. Kini giliran sampah plastik berasal dari Indonesia ditemukan di Thailand.
Penampakan tersebut diunggah oleh salah satu netizen Indonesia dengan akun @gentaripta di Twitter usai diunggah di insta story netizen bernama Ivana kurniawati.