Hujan Deras Tak Terduga! BMKG Ungkap Wilayah Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem

Kamis, 03 Juli 2025 | 20:52 WIB
Hujan Deras Tak Terduga! BMKG Ungkap Wilayah Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem
Ilustrasi prediksi hujan deras BMKG (Unsplash)

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan publik untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca yang masih dinamis dan berpotensi ekstrem di berbagai wilayah Indonesia. Terutama masyarakat yang hendak mengisi waktu libur sekolah dalam beberapa hari ke depan.

Meskipun sebagian wilayah telah memasuki musim kemarau, BMKG menyebutkan bahwa kondisi atmosfer dan laut masih sangat dinamis dan bisa berdampak terhadap keselamatan serta kelancaran aktivitas masyarakat.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, sesuai hasil prakiraan dan peringatan dini yang disampaikan beberapa waktu lalu bahwa selama sepekan terakhir telah terjadi berbagai kejadian cuaca ekstrem yang berdampak signifikan, seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, longsor, hingga kecelakaan transportasi.

Salah satunya menyebabkan insiden kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada 1 Juli 2025, serta sejumlah gangguan penerbangan akibat cuaca buruk.

“Kondisi ini nampaknya sesuai dengan peringatan dini yang sudah kami keluarkan sejak H-1 bahkan hingga sepekan sebelumnya, baik untuk sektor publik, pelayaran, maupun penerbangan. BMKG secara rutin memperbarui prakiraan cuaca dan potensi gangguan cuaca ekstrem melalui berbagai kanal komunikasi,” ujar Dwikorita.

Hingga akhir Juni 2025, BMKG mencatat bahwa sekitar 30 persen zona musim di Indonesia telah memasuki periode musim kemarau.

Angka ini masih jauh di bawah kondisi klimatologis normal, di mana pada akhir Juni biasanya lebih dari 60 persen wilayah telah mengalami musim kemarau.

Kondisi itu dipicu oleh anomali curah hujan yang berada di atas normal sejak awal Mei dan terus berlanjut hingga saat ini.

Data BMKG menunjukkan bahwa hujan kategori atas normal tercatat di sekitar 53 persen wilayah Indonesia, terutama di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Baca Juga: Rahasia Modifikasi Cuaca BMKG: Ini Cara Mereka Kendalikan Hujan

"Cuaca ekstrem juga masih berlangsung hingga awal Juli, seperti yang tercatat pada 2 Juli 2025, ketika Stasiun Geofisika Deli Serdang mencatat curah hujan ekstrem sebesar 142 mm, dan Stasiun Meteorologi Rendani Papua Barat sebesar 103 mm," papar Dwikorita.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI