Memperingati Satu Tahun Pendaratan di Sisi Jauh Bulan

Sabtu, 11 Januari 2020 | 08:16 WIB
Memperingati Satu Tahun Pendaratan di Sisi Jauh Bulan
Bulan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China berhasil mendaratkan wahana antariksa Chang'e-4 di sisi jauh Bulan pada 3 Januari 2019.

Menurut Xinhua News Agency, wahana nirawak Chang'e-4 menjadi yang pertama yang pernah mendarat di sisi jauh Bulan.

Dengan kata lain, peristiwa bersejarah itu kini telah berusia satu tahun.

Pendarat Chang'e-4 dan penjejalah Yutu 2 diluncurkan ke Bulan pada 8 Desember 2018 dan melakukan pendaratan pertama di sisi jauh Bulan pada awal Januari 2019.

Wahana antariksa itu mendarat di dalam kawah Von Kármán, di area cekungan Aitken.

Penjelajah Yutu 2 kini telah berjalan sejauh 357.695 meter di sisi jauh Bulan.

"Instrumen ilmiah pendarat dan penjelajah berjalan sesuai rencana. Penjelajah melakukan penjelajahan beberapa situs dan memotret serta melakukan pendeteksian inframerah sebuah batu di permukaan Bulan," tulis kantor berita Xinhua.

Selama misinya, Yutu 2 menemukan beberapa penemuan di sisi jauh Bulan, salah satunya adalah regolith di sekitar tanah pendaratan Chang'e-4 mengandung mineral olivin dan piroksen yang berasal dari jauh di dalam Bulan.

Selain Chang'e-4, China National Space Administration (CNSA) juga mengandalkan satelit relai yang disebut Queqiao yang ditempatkan di titik Lagrange sekitar 500 ribu kilometer dari Bumi.

Baca Juga: 50 Tahun Pendaratan di Bulan, Oreo Siap Rilis Edisi Spesial

Kepala desainer satelit, Zhang Lihua, mengatakan itu bisa bertahan hingga 10 tahun mendatang.

"Kami akan membiarkan Queqiao bekerja selama mungkin. Ini juga dapat menyediakan komunikasi untuk penyelidikan dari negara lain jika mereka berniat untuk mengeksplorasi sisi jauh Bulan dalam masa pakai satelit," ucap Ye Pejian, seorang peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan China dan pakar ruang angkasa.

Pendaratan di sisi jauh Bulan sendiri dipicu karena adanya fenomena yang disebut "penguncian gravitasi", di mana selama ini manusia hanya melihat satu "wajah" Bulan dari Bumi.

Penguncian gravitasi tersebut membuat Bulan membutuhkan waktu lama untuk berputar pada porosnya sendiri.

Kecepatan rotasi Bulan sama cepat dengan kecepatan revolusinya, sehingga Bulan selalu menampakkan sisi yang sama dalam pandangan dari Bumi.

Hal itu yang menyebabkan adanya sisi dekat dan sisi jauh Bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI