Anthony Fauci Ragukan Keamanan Vaksin Covid-19 Rusia

Kamis, 13 Agustus 2020 | 13:45 WIB
Anthony Fauci Ragukan Keamanan Vaksin Covid-19 Rusia
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan laboratorium Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gameleya, Moskow, Rusia, 6 Agustus 2020. [Handout / Russian Direct Investment Fund / AFP]

Suara.com - Ahli penyakit menular terkemuka Amerika Serikat Dr. Anthony Faucy, mengungkapkan keraguan atas keamanan dan keefektifan vaksin virus Corona (Covid-19) milik Rusia, yang diklaim telah disetujui.

"Saya berharap Rusia benar-benar membuktikan secara definitif bahwa vaksin itu aman dan efektif. Saya sangat meragukan bahwa mereka telah berhasil melakukan itu," kata Fauci kepada ABC News, seperti dikutip dari New York Post, Kamis (13/8/2020).

Fauci mengatakan bahwa memiliki vaksin dan membuktikan vaksin itu aman dan efektif adalah dua hal berbeda.

"Kami juga memiliki vaksin. Jadi jika kami ingin mengambil kesempatan untuk menyakiti banyak orang atau memberi orang lain sesuatu yang belum terbukti berhasil, kami juga dapat melakukannya, minggu depan jika kami mau. Tapi bukan seperti itu cara kerjanya," tambah Fauci.

Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]
Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]

Fauci mengatakan bahwa orang Amerika harus mengingat bahwa Amerika Serikat memiliki standar keamanan dan kemanjuran.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pihaknya menantikan untuk meninjau detail uji coba Rusia, menambahkan bahwa itu berhubungan dengan para ilmuwan dan otoritas Rusia.

Sementara itu, pakar lain lebih secara terbuka daripada Fauci dalam mengkritik vaksin Covid-19 Rusia yang disebut Sputnik V.

Dr Ohid Yaqub, dosen senior di Science Policy Research Unit di University of Sussex, Inggris, mengatakan bahwa vaksin "setengah matang" Rusia bisa "sedikit lebih baik daripada air" sehingga Putin bisa "mengibarkan bendera Rusia" karena uji coba fase III tampaknya tidak dilakukan.

"Saya berharap negara-negara lain tidak tertarik pada nasionalisme vaksin seperti itu. Semakin sedikit pengembangan vaksin yang terlihat seperti ini, semakin baik. Pengambilan keputusan harus dipublikasikan secara terbuka untuk dicermati. Belum pernah terjadi sebelumnya untuk sepenuhnya melewatkan uji coba fase III seperti ini dalam pengobatan modern," kata Dr Ohid Yaqub.

Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Vaksin Covid-19 Rusia Diklaim Putin Sudah Disetujui

Ia menambahkan bahwa ada cara lain untuk mengendalikan penyakit ini tanpa harus mengambil risiko itu.

"Kami belum pada tahap di mana kami harus mulai memberikan vaksin setengah matang. Dan di sisi kemanjuran, Anda berada pada tahap di mana Anda mungkin memvaksinasi orang dengan sesuatu yang tidak jauh lebih baik daripada air," tambahnya dalam mengkritik vaksin tersebut.

Profesor Francois Balloux, ahli biologi di University College London, juga mengecam Putin karena tindakannya yang dianggap sembrono dan bodoh.

"Vaksinasi dengan vaksin yang diuji secara tidak tepat adalah tidak etis," kata Balloux kepada The Sun.

Profesor Keith Neal, ahli epidemiologi di University of Nottingham pun menyuarakan hal serupa.

Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin saat jumpa pers dalam acara perdagangan internasional di Moskow pada 18 December 2014. [shutterstock]
Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin. [shutterstock]

"Tidak mungkin untuk mengetahui apakah vaksin Rusia terbukti efektif tanpa menyerahkan makalah ilmiah untuk dianalisis dan kemudian mungkin ada masalah pada kualitas data," ucap Neal.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI